Pentingnya Menerapkan Activity Based Costing Pada Perusahaan
02 November 2018
Category: MANAGEMENT SYSTEM
Penulis:
Angelina Hutomo Chandra, S.E.
Semakin majunya perkembangan teknologi dan sistem informasi saat ini, perusahaan dituntut untuk bisa beradaptasi agar tetap bisa bersaing secara global. Kelangsungan hidup sebuah perusahaan ditentukan oleh strategi yang digunakan, beberapa strategi yang umum digunakan biasanya adalah strategi pengurangan harga, peningkatan produktivitas dan peningkatan kualitas.
Banyaknya variasi sumber daya yang digunakan untuk memproduksi sebuah produk, maka perusahaan dituntut agar bisa memilih sumber daya yang paling efektif dan efisien agar bisa bersaing dengan perusahaan lainnya. Perhitungan perusahaan dalam menentukan harga produk juga harus lebih detail dan lebih menarik daripada perusahaan lain, sehingga bisa bersaing di pasar global.
Pihak manajemen biasanya melakukan kesalahan dalam menentukan harga yang kurang menarik, sehingga kurang bisa bersaing dengan produk sejenis. Untuk itu, pihak manajemen perlu membutuhkan informasi yang lengkap tentang semua biaya-biaya yang harus dikeluarkan dalam proses produksi suatu produk secara akurat. Cara termudah untuk bisa menentukan harga secara akurat adalah dengan menggunakan metode Activity Based Costing (ABC).
Pengertian Activity Based Costing
Activity Based Costing adalah salah satu cara menghitung setiap biaya yang dikeluarkan pada masing-masing aktivitas dengan alokasi yang berbeda-beda pada setiap aktivitasnya. ABC lebih berfokus pada biaya pada produk yang bersumber dari proses selama produksi berlangsung. Metode Activity Based Costing ini sudah banyak diterapkan di perusahaan-perusahaan dunia. Dengan menggunakan metode ABC, perusahaan bisa mengurangi kesalahan harga yang disebabkan oleh penentuan harga yang masih dilakukan secara tradisional, sehingga harga produk yang dikeluarkan bisa akurat bukan hanya asal-asalan.
Manfaat Activity Based Costing
Terdapat manfaat besar yang akan didapatkan oleh perusahaan bila menerapkan Activity Based Costing. Berikut manfaatnya:
1.Suatu pengkajian sistem biaya ABC dapat meyakinkan pihak manajemen bahwa mereka harus mengambil sejumlah langkah untuk menjadi lebih kompetitif. Sebagai hasilnya, mereka dapat berusaha untuk meningkatkan mutu sambil secara simultan fokus pada pengurangan biaya yang memungkinan. Analisis biaya ini dapat menyoroti bagaimana mahalnya proses manufakturing, hal ini pada gilirannya dapat memacu aktivitas untuk mengorganisasi proses, memperbaiki mutu, dan mengurangi biaya.
2.Pihak manajemen akan berada dalam suatu posisi untuk melakukan penawaran kompetitif yang lebih wajar.
3.Sistem biaya ABC dapat membantu dalam pengambilan keputusan (management decision making) membuat-membeli yang manajemen harus lakukan, disamping itu dengan penentuan biaya yang lebih akurat maka keputusan yang akan diambil oleh pihak manajemen akan lebih baik dan tepat. Hal ini didasarkan bahwa dengan akurasi perhitungan biaya produk yang menjadi sangat penting dalam persaingan bisnis saat ini.
4.Mendukung perbaikan yang berkesinambungan (continous improvement), melalui analisa aktivitas, sistem ABC memungkinkan tindakan eliminasi atau perbaikan terhadap aktivitas yang tidak bernilai tambah atau kurang efisien. Hal ini berkaitan erat dengan masalah produktivitas perusahaan.
5.Memudahkan penentuan biaya-biaya yang kurang relevan (cost reduction), pada sistem tradisional, banyak biaya-biaya yang kurang relevan yang tersembunyi. Sistem ABC yang transparan menyebabkan sumber-sumber biaya tersebut dapat diketahui dan dieliminasi.
6.Dengan analisis biaya yang diperbaiki, pihak manajemen dapat melakukan analisis yang lebih akurat mengenai volume produksi yang diperlukan untuk mencapai impas (break even point) atas produk yang bervolume rendah.
Kekurangan Activity Based Costing
Meskipun sistem Activity Based Costing memberikan dampak yang besar terhadap perusahaan terutama dalam penentuan harga, tetapi ABC juga memiliki kekurangan yang harus diketahui terutama oleh pihak manajemen. Berikut kekurangan Activity Based Costing :
1.Metode untuk melakukan implementasi dan pengembangan Activity Based Costing terbilang mahal.
2.Waktu untuk implementasi ABC dari mulai hingga selesai membutuhkan waktu yang lama, biasanya lebih dari satu tahun sampai bisa berhasil.
3.Metode Activity Based Costing belum termasuk biaya iklan, promosi dan riset.
4.Laporan Activity Based Costing tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku saat ini.
Sehingga, perusahaan harus secara bijaksana dalam menerapkan sistem Activity Based Costing dalam perhitungan cost dan penentuan harga pokok penjualan.