ROI VS EVA: MANA YANG LEBIH BAIK DIGUNAKAN PERUSAHAAN?
15 September 2018
Category: ACCOUNTING
Penulis:
Arief Dharmawan, S.E.
Kinerja sebuah perusahaan diukur selama satu periode tertentu menggunakan rasio-rasio keuangan. Pengukuran berdasarkan rasio keuangan sangat bergantung pada perlakuan atau metode akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan perusahaan.
Kinerja perusahaan terlihat baik dan meningkat dari satu sisi, tapi ternyata dilihat dari sisi lain sebenarnya kinerja tidak mengalami peningkatan dan mungkin menurun. Untuk saling menemukan dan melengkapi nilai kinerja perusahaan yang sesungguhnya, perusahaan biasanya menggunakan perbandingan rasio dengan system perhitungan Return on Investment (ROI) atau Economic Value Added (EVA).
Return On investment (ROI) atau return on asset (ROA) menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Dengan mengetahui rasio ini, manajemen akan mengetahui apakah perusahaan telah efisien dalam pemanfaatan aktiva di kegiatan operasional perusahaan atau belum? Rasio ROI ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan.
Sedangkan, Economic Value Added (EVA) adalah sistem manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan, yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta jika perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi dan biaya modal. EVA merupakan jumlah uang dan dapat diperoleh dengan mengurangkan beban modal dari laba operasi bersih/net operating profit.
Kelebihan & Kekurangan Analisis ROI
a.Kelebihan/Kegunaan analisis ROI:
·Apabila perusahaan sudah menjalankan praktek akuntansi dengan baik maka manajemen dengan menggunakan teknik analisis ROI dapat mengukur efisiensi penggunaan modal kerja, efisiensi produk dan efisiensi penjualan.
·Apabila perusahaan dapat mempunyai data industri sehingga dapat diperoleh ratio industri, maka dengan analisis ROI ini dapat dibandingkan efisiensi penggunaan modal pada perusahaannya dengan perusahaan lain yang sejenis, sehingga dapat diketahui apakah perusahaannya berada di bawah, sama, atau di atas rata-ratanya.
·Analisis ROI dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh divisi atau bagian yaitu dengan mengalokasikan semua biaya dan modal ke dalam bagian yang bersangkutan, sehingga dapat mengurangi investasi pada penggunaan aset yang berlebihan.
·Analisa ROI dapat digunakan untuk pengukuran profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan menggunakan “product cost system” yang baik, modal dan biaya dapat dialokasikan kepada berbagai produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan sehingga akan dapat dihitung profitabilitas dari masing-masing produk.
·ROI berguna untuk keperluan kontrol, juga berguna untuk perencanaan. Misalnya ROI dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan ketika perusahaan akan mengadakan ekspansi.
b.Kelemahan ROI:
·Salah satu kelemahan yang prinsipil dari penggunaan ROI adalah kesukaran dalam membandingkan tingkat Rate of Return suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis, mengingat bahwa praktik akuntansi yang digunakan masing-masing perusahaan tersebut adalah berbeda-beda. Perbedaan metode dalam penilaian berbagai aktiva antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain akan memberikan gambaran perbandingan yang salah.
·Kelemahan lain terletak adanya fluktuasi nilai dari uang (daya beli) suatu mesin atau perlengkapan tertentu yang dibeli dalam keadaan inflasi nilainya berbeda dengan kalau beli pada waktu tidak terjadi inflasi dan hal ini akan berpengaruh dalam menghitung investment dan profit margin.
·Analisa ROI tidak dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan antara dua perusahaan atau lebih karena ROI diperoleh dari dua rasio yang masing-masing mengandung unsur penjualan dimana penganalisa tidak mengetahui sebab terjadinya perubahan dalam penjualan tersebut.
·Terkadang adanya perhitungan ROI juga mendorong terjadinya myopic behavior, yaitu manajer hanya berfokus pada keuntungan jangka pendek, yang justru akan membebani badan usaha keseluruhan secara jangka panjang.
Kelebihan & Kekurangan Analisis EVA
a.Kelebihan EVA:
·Dengan EVA, seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama untuk perbandingan investasi.
·Jika kinerja suatu pusat investasi diukur dengan EVA, maka investasi-investasi yang menghasilkan laba di atas biaya modal akan meningkatkan EVA dan oleh karena itu, akan lebih menarik bagi manajer.
·Tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis aktiva yang berbeda pula.
·EVA memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap perubahan-perubahan dalam nilai pasar perusahaan.
b.Kelemahan EVA:
·Analisis EVA tidak menyelesaikan seluruh masalah yang berkaitan dengan perhitungan aktiva tetap.
·EVA akan tertekan untuk sementara oleh investasi-investasi baru karena tingginya nilai buku bersih untuk tahun-tahun awal.
·Secara praktis, penerapan EVA masih sulit, karena proses perhitungan EVA memerlukan estimasi atas biaya modal dan estimasi ini terutama untuk perusahaan yang belum go public sulit untuk dilakukan.
Antara ROI dan EVA, mana yang lebih banyak digunakan? Apa alasannya?
Terlepas dari perbedaan antara EVA dan ROI, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan lebih disukai oleh berbagai manajer dengan cara yang berbeda. Manajer yang lebih suka menggunakan metode langsung yang memungkinkan perbandingan yang mudah dapat menggunakan ROI. Namun, seorang manajer yang ingin mengetahui berapa the true cost of capital dari bisnisnya sehingga tingkat pengembalian bersih dari modal yang merupakan hal yang sesungguhnya menjadi perhatian para investor dapat diperlihatkan secara jelas, dapat menggunakan metode analisis EVA.
***