BAGAIMANA AGAR TRANING DAPAT BERJALAN EFEKTIF ?
25 May 2018
Category: HUMAN RESOURCE
Penulis:
Yuanita Agata Talentine, S. Psi
Pelatihan (training) merupakan salah satu metode pengembangan diri untuk karyawan. Disisi lain keberhasilan training juga akan membawa keuntungan tersendiri bagi perusahaan.Survei yang dilakukan oleh Bridge mengamati lebih dari 1000 karyawan di Amerika Serikat dengan berbagai macam problem pekerjaanpada akhirnya diikut sertakan dalam training. Pada kenyataannya 70 % dari responden mengaku tidak mengingat lagi materi yang diberikan pada saat training hanya dalam jangka waktu 24 jam. Dapat dikatakan bahwa materi ini hanya ‘tertinggal’ di ruangan training saja tanpa ada artinya.
Saat ini sudah banyak perusahaan yang menyadari pentingnya training, sehingga anggaran traning sudah dirancangkan sejak awal tahun. Namun demikian perusahaan juga harus memikirkan cara, agar training yang diikuti oleh karyawan dapat berjalan efektif dan aplikatif, beberapa caranya yaitu ;
- Pertama, perusahaan harus mengidentifikasi dan menganalisa secara cermat kebutuhan training karyawan bersangkutan. Training pada dasarnya dapat dilakukan bila karyawan mengalami kendala dalam hal-hal yang terkait dengan teknis/ keterampilan dalam pekerjaan. Disisi lain juga dapat dilakukan bilamana karyawan terevaluasi belum optimal pada apek non teknis yang sebenarnya dibutuhkan dalam kriteria jabatan-nya. Juga apabila ada perubahan dalam organisasi sehingga karyawan harus belajar mengenai sistem yang baru.
- Proses analisa kebutuhan ini harus dilakukan agar training yang diberikan berjalan efektif sehingga tidak membuang budget perusahaan secara sia sia. Perusahaan juga dapat memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memilih training apa yang mereka butuhkan, sehingga benar-benar sesuai dengan harapan karyawan.
- Kedua, perusahaan harus benar-benar membuat karyawan paham apa yang menjadi tujuan dari training tersebut dan mafaatnya untuk mereka. Sehingga karyawan tidak hanya datang untuk sekedar mengikuti training karena adanya instruksi dari perusahaan.
- Ketiga, perusahaan harus membuat sistem sharing knowledge terkait dengan materi training. Dimana para peserta yang telah mengikuti training melakukan sharing baik kepada atasan, rekan kerja maupun bawahan. Hal ini juga untuk mengantisipasi mereka lupa dengan materi yang sudah diberikan.
- Keempat, perusahaan harus mulai menanamkan mindset kepada karyawan untuk melakukan improvement setelah mengikuti training sehingga training tersebut tidak hanya menjadi ilmu lisan namun dapat diaplikasikan dalam lingkup perusahaan.
Untuk bisa mengetahui efektifitas training yang diikuti oleh karyawan, diperlukan adanya proses evaluasi. Hal ini untuk mengetahui seberapa besar perubahan terhadap karyawan pasca dilakukannya training. Namun proses evaluasi ini tidak serta merta dapat dilakukan, melainkan melalui beberapa proses lainnya seperti adanya pemberian tugas yang sesuai dengan training, melakukan proses coaching & mentoring dalam membuat improvement dan lain sebagainya, sehingga dalam hal ini dukungan perusahaan memiliki peranan yang penting bagi perkembangan karyawan dan mendukung tercapainya efektifitas training.