STRATEGI MENGHADAPI GEJOLAK KURS
24 May 2018
Category: AUDIT
Penulis:
Iskandar Dzulqarnain, S.E., Ak., CA, CPA
Dalam beberapa minggu ini semua masyarakat Indonesia tertuju kepada melemahnya nilai Rupiah terhadap mata uang Amerika Serikat, dengan membaiknya perekenomian di Amerika membuat semua mata uang didunia termasuk Indonesia ikut melemah, bahkan pelemahan Rupiah mencapai nilai tertingginya ditahun ini diaangka Rp14.300 per 1 USD.
Ini tentunya membawa efek yang tidak baik bagi perekenomian didalam negeri, banyak sector ekonomi yang kena dampak atas pelemahan nilai rupiah tersebut, Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Regulator Bank Indonesia (BI) tidak tinggal diam atas kondisi tersebut,BI menaikkan suku bunga acuan BI 7 days reverse repo rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,5%, namun sepertinya belum bisa menurunkan pelemahan kurs.
Pemerintah dan Pengamat Ekonom dalam negeri tetap optimis, kondisi yang ada saat ini tidak serupa dengan kondisi terjadi krisis pada 1998 maupun 2008, saat ini kondisisystem keuangan Indonesia jauh lebih baik, dapat dilihat dari cadangan devisa, tingkat kesehatan perbankan di Indonesia yang sehat.
Namun bagaimana dampak tersebut dimasyarakat dan Pengusaha di Indonesia, kondisi ini pasti memberikan dampak yang sangat tidak baik, terutama bagi Pengusaha yang menggatungkan pada transaksi import, dengan melemahnya kurs pasti akan menaikkan biaya produksi dan belum tentu bisa naikkan harga jual, ditengah melemahnya daya beli masyarakat akhir akhir ini.
Perubahan nilai mata uang satu negara dengan negara lain terus bergerak dari waktu ke waktu. Perubahan nilai mata uang tersebut tentu akan berpengaruh terhadap transaksi keuangan perusahaan. Penerapan manajemen risiko yang tepat bisa digunakan untuk mengelola perubahan-perubahan itu menjadi sesuatu yang menguntungkan perusahaan. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah melalui transaksi lindung nilai atau hedging
Lindung nilai atau hedging adalah cara, metode atau pendekatan yang digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko valuta asing. Beberapa metode dapat digunakan sebagai berikut :
1.Risk Shifting
Memindahkan risiko dengan mencoba meng-ekspor dalam mata uang KUAT dan mengimpor dengan mata uang lemah.
2.Pricing decision
Mengonversi antara harga valuta asing dan harga dollar menggunakan kurs forward.
3.Exposur Netting
Menghilangkan eksposur mata uang satu dengan mata uang yang sama atau dengan mata uang lainnya. Sehingga laba rugi dalam kedua posisi mata uang dapat saling MENIADAKAN.
4.Currency Risk Shifting
Yakni membagi risiko dengan mengembangkan kontrak ‘customized hedge’ yang melekat pada transaksi perdagangan
5.Hedging melalui pasar Forward
6.Hedging Melalui pasar uang
7.Hedging melalui pasar opsi
Ada alternatif lain untuk mengelola risiko (risk management) dengan teknik operasi, yaitu :
- Leading dan lagging, yakni dengan mempercepat atau memperlambat pembayaran sebelum kurs dirubah.
- Cross hedging, hedging posisi terbuka pada suatu mata uang dengan hedging mata uang lainnya yang kuat korelasinya dengan mata uang pertama.
- Currency diversification, yakni menghindari mata uang- mata uang berkorelasi positif.
- Reinvoicing center, yakni pengelola semua eksposur transaksi perdagangan oleh satu cabang.
Anda didalam bertransaksi, bisa memilih metode mana yang akan digunakan, tentu dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi serta jenis bisnis anda.