MANAJEMEN PERSEDIAAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENINGKATAN PROFIT PERUSAHAAN
16 March 2018
Category: ACCOUNTING
Penulis:
Arief Dharmawan, S.E.
Persediaan adalah suatu produk yang dicadangkan untuk mencukupi kebutuhan dalam kondisi tertentu. Persediaan merupakan aset perusahaan yang menempati posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan industri (manufaktur). Bagi perusahaan, persediaan mencerminkan investasi besar. Suatu perusahaan dapat mengurangi biaya persediaan dengan cara menurunkan tingkat persediaan di tangan.Pengurangan biaya yang dilakukan dapat memberikan tambahan profit bagi perusahaan. Tugas manajemen persediaan adalah menyediakan persediaan yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan operasi perusahaan pada tingkat biaya minimal.
Besar kecilnya persediaan tergantung beberapa faktor, yaitu :
·Lead time, yang merupakan lama material yang dipesan datang.
·Frekuensi penggunaan material selam satu periode.
·Kualitas persediaan yang merupakan daya tahan persediaan tersebut.
Lalu, bagaimana langkah dalam memanage pemakaian stock agar lebih optimal dan mengurangi beban atas stock tersebut ? Langkah-langkah yang dapat dilakukandalam system manajemen persediaan, meliputi:
Yang pertama, bagaimana mengelompokkan produk-produk persediaan. Langkah tersebut dapat dilakaukan degan melakukan analisis ABC merupakan penerapan persediaan dari Prinsip Pareto. Prinsip Pareto menyatakan bahwa ada “beberapa yang penting dan banyak yang sepele”. Kebijakan yang dapat didasarkan pada analisis ABC adalah perkembangan sumber daya pembelian yang dibayarkan kepada pemasok harus lebih tinggi dibandingkan persediaan yang ada.
Yang kedua, dengan mempertahankan keakuratan catatan persediaan yang ada.Keakuratan ini memungkinkan organisasi untuk tidak merasa yakin bahwa “beberapa dari seluruh produk” berada di persediaan dan memungkinkan organisasi untuk tidak hanya memfokuskan pada persediaan yang dibutuhkan. Dengan menentukan keakuratan barang yang ada di gudang, maka perusahaan dapat dapat membuat keputusan yang tepat mengenai pemesanan, penjadwalan, dan pengangkutan. Seringkali, catatan yang dimilki oleh perusahaan tidak sesuai dengan yang ada di gudang sehingga sulit untuk melihat barang yang tersedia. Oleh karena itu, diperlukan stock opname jika catatan stock di gudang tidak sesuai atau diragukan kebenarannya.
Yang terakhir, Penghitungan Siklus. walaupun suatu organisasi mungkin telah melakukan berbagai usaha untuk mencatat persediaan secara akurat, catatan atau arsip ini harus diverifikasi melalui pemeriksaan/audit yang berkelanjutan. Audit semacam ini disebut penghitungan siklus (cycle counting). Dengan prosedur penghitungan siklus, persediaan dihitung, arsip diverifikasi, dan ketidakakuratan didokumentasi secara berkala. Penyebab ketidak akuratan ini kemudian dilacak dan tindakan perbaikan yang tepat kemudian diambil sesuai klasifikasi persediaannya.
Dengan penerapan manajemen persediaan dalam perusahaaan, diharapkan persediaan bisa dikotrol dan meminimalkan risiko timbulnya kecurangan, sehingga keuntungan perusahaan pun bisa ditingkatkan. Selain itu, dengan memantau ketersediaan stock di perusahaan memungkinkan untuk meminimalisir terjadinya penimbunan stock yang tidak terdientifikasi. Penimbunan stock yang tidak teridentifikasi menyebabkan penyimpanan terlalu lama dan akan meimbulkan tambahan biaya atas barang tersebut. Oleh karena itu, jika perusahaan menginginkan nilai stock yang riil dan sesuai di gudang, diperlukan stock opname agar pencatatan persediaan sesuai dan mutasi stock tersebut terpantau.
Jadi, bagi pemilik perusahaan dan stake holder perusahaan diharapkan mampumemahami manajemen persediaan dalam bisnisnya, sehingga dapat semakin mengembangkan perusahaan dan melakukan pengambilan keputusan dengan tepat.
Untuk membantu perusahaan, perusahaan juga dapat bekerja sama dengan pihak professional yang dapat melakukan penyusunan manajemen persediaan perusahaan serta dapat memberikan edukasi kepada pemilik bisnis, untuk membaca laporan keuangan tersebut. Dengan bekerja sama dengan professional, tentu saja pemilik perusahaan akan terbantu dan tidak salah jalan dalam melakukan pengambilan keputusan perusahaan.