Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

INTERNATIONAL BUSINESS CHANCE?? WHY NOT?

16 November 2017
Category: MANAGEMENT SYSTEM
Penulis:         Erni Saputri Halim, S.E.
INTERNATIONAL BUSINESS CHANCE?? WHY NOT?

Memasuki awal tahun 2018, perusahaan sudah mulai merencanakan strategi untuk menghadapi perkembangan pasar dunia. Salah satu cara untuk menghadapi perkembangan pasar dunia dan mengembangkan perusahaan yaitu dengan memasuki bisnis internasional. Akan tetapi, keputusan suatu perusahaan untuk memasuki Bisnis Internasional tidaklah mudah. Setiap perusahaan memiliki pandangan untuk menempatkan perusahaan pada negara lain atau dapat dikatakan sebagai penentuan target pasar yaitu dengan mempertimbangkan indicator sosioekonomi, budaya, politik dan hukum yang berlaku pada negara tersebut.

Pada era globalisasi, berbisnis di dunia internasional dapat dilakukan oleh setiap perusahaan dengan banyak cara. Hal ini disebabkan dengan adanya globalisasi, kemajuan teknologi. Hubungan dan mobilitas manusia yang tinggi sehingga jarak dan waktu di era globalisasi ini tidak lagi menjadi masalah dalam memasuki pasar internasional. Dalam memasuki pasar bisnis internasional selalu ada keuntungan dan resiko yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan. Berikut beberapa entry modes beserta dengan keuntungan dan resiko yang dapat timbul:

    1.Exporting (ekspor)

    Perusahaan yang melakukan perkembangan pasar dengan memasuki pasar internasional sebagai eksportir dan kemudian beralih kemodus lain untuk melayani pasar luar negeri.

    Keuntungan dari ekspor, yaitu menghindari biaya lebih yang dikeluarkan untuk membangun sebuah perusahaan di Negara lain dan membantu perusahaan dalam mencapai kurva pengalaman dan location economies. Selain keuntungan tentu terdapat kerugian yang akan dialami oleh perusahaan saat melakukan ekspor, yaitu harga transport yang mahal, permasalahan dengan agen marketing lokal, dan lebih sering hambatan perdagangan pada negara lain terutama kebijakan pemerintah atas ekspor dan import.

    2.Turnkey Projects

    Sebuah mekanisme ekspor teknologi, keahlian manajerial, dan sebagian berbentuk perlengkapan modal. Contohnya yaitu kontraktor lokal yang dikontrak untuk mendirikan pabrik di luar negeri, supplai bahan mentah yang dibutuhkan dan lain sebagainya. Keuntungan dalam menggunakan metode ini yaitu kemampuan untuk mendapatkan hasil dari keterampilan proses teknologi di Negara dimana FDI dibatasi. Selain keuntungan, kerugian yang dapat terjadi yaitu terdapat banyak pesaing yang lebih efisien, kurangnya keberadaan pasar jangka panjang. Contoh penerapan metode ini, yaitu perusahaan kimia, farmasi, petroleum refining dan sebagainya.

    3.Licensing (Perizinan)

    Perjanjian lisensi adalah pengaturan dimana pemberi lisensi memberi hak atas kekayaan tak berwujud lain entitas untuk jangka waktu tertentu, dan sebagai imbalannya pemberi lisensi menerima biaya royalti dari penerima Lisensi. Wujud property yang dapat di licensing kan seperti hak paten, penemuan formula, prosess, desain, copyright, dan trademark. Kelebihan dari sistem Licensing yaitu rendahnya biaya dan resiko dari pembangunan, sedangkan kekurangan dari sistem ini yaitu kurangnya kontrol atas teknologi. Contohnya yaitu untuk masuk pasar jepang, Xerox, penemu fotokopi, mendirikan usaha bersama dengan Fuji photo yang dikenal dengan nama Fuji Xerox. Xerox memberikan ijin xerographic kepada fuji Xerox. Timbal baliknya, fuji Xerox memberikan biaya royalty berupa 5% keuntungan bersih Fuji Xerox dari penjualan fotokopi berdasarkan hak paten Xerox. Dalam anggapan fuji Xerox, license berlaku untuk 10tahun, dan itu sudah dinegosiasikan dan diperpanjang beberapa kali.

    4.Franchising

    Franchising adalah bentuk khusus dari licensing. Perbedaan antara franchise dan licensing yaitu jika franchise maka kita membeli produk tersebut dan bersifat terpisah dari pemilik asli. Contoh tipe franchising yaitu McDonald’s, pemilik McDonald's di setiap tempat berbeda karena di franchisee oleh orang yang berbeda. Kelebihan dari model franchising yaitu rendah biaya branding dan promotion karena seluruh branding dan promotion mengikuti pemilik bisnis utama, sedangkan kekurangan atau kelemahan dari model franchising yaitu ketidakmampuan untuk terlibat dalam koordinasi global strategy dan kurangnya control atas kualitas produk karena bahan dan produk berasal dari pemilik bisnis utama.

    5.Joint Ventures

    Perusahaan yang dibangun secara join / bersama oleh dua atau lebih orang dengan memiliki tujuan yang sama. Salah satu contoh untuk perusahaan yang joint ventures yaitu Xerox dengan Fuji Xerox. Kelebihan dari model Joint Venture yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membangun perusahaan dapat dibagi sama rata, brainstorming dari beberapa pihak sehingga dapat saling bertukar pikiran.

    6.Wholly Owned Subsiddiaries

    Perusahaan didirikan oleh satu orang dimana pengusaha memiliki 100% saham perusahaan itu sendiri. Terdapat dua cara membuat perusahaan ke luar negeri yaitu membangun perusahaan baru di Negara tersebut atau mendirikan perusahaan di Negara sendiri dan dipromosikan hingga keluar negeri. Kelebihan dalam menggunakan model ini, yaitu melindungi teknologi dalam Negeri, perusahaan mampu untuk terlibat dalam koordinasi global strategi, sedangkan kelemahan dari model ini, yaitu biaya dan resiko atas perusahaan lebih besar dan ditanggung oleh perusahaan sendiri atau tidak dibagi seperti joint venture.

    7.Strategic Alliance

    Strategic Alliance adalah perjanjian kerjasama antara pesaing yang aktual dan potensial. Keuntungan jika menggunakan model strategis alliance, yaitu mereka memfasilitasi untuk masuk ke pasar luar negeri, memungkinkan untuk membagi biaya dan resiko yang terkait dengan produk dan proses, memfasilitasi pertukaran keterampilan yang saling melengkapi antar perusahaan dan membantu perusahaan membangun standar Teknik, sedangkan kelemahan dalam menggunakan model ini, yaitu risiko perusahaan memberitahukan teknologi dan akses pasar ke partner aliansinya. Kerugian yang terkait dengan aliansi dapat dikurangi jika perusahaan memilih partner dengan hati-hati,memberikan perhatian lebih kepadareputasi perusahaan dan struktur aliansi sehingga untuk menghindari pertukaran yang tidak diinginkan. Dua kunci untuk membuat pekerjaan aliansi yaitu membangun kepercayaan dan komunikasi informal antara partner dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk belajar dari partner aliansi.

Berdasarkan ketujuh entry modes yang sudah dijabarkan di atas, setiap pengusaha dapat mempertimbangkan cara untuk mengembangkan bisnis menuju ke pasar internasional atau luar negeri. Hal ini merupakan salah satu peluang untuk mengembangkan bisnis menuju kacamata bisnis internasional. Jika dirasa pengusaha tidak mampu dalam mengeluarkan biaya pembangunan yang besar dan takut akan resiko yang dihadapi sendiri maka lebih disarankan untuk mencoba entry mode tipe strategic alliance, Joint venture, licensing, atau franchising. Setiap entry modes memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing tergantung dari pertimbangan setiap pengusaha untuk menjalankannya berdasarkan kemampuan perusahaan dan kemampuan pengusaha dalam menjalankan bisnis tersebut.

   For Further Information, Please Contact Us!