MEMAKSIMALKAN LABA PERUSAHAAN MELALUI BEBERAPA LANGKAH
29 August 2017
Category: ACCOUNTING
Penulis:
Arief Dharmawan, S.E.
LABA, jika kita mendengar kata ini maka yang terpintas dalam perusahaan merupakan tujuan utama yang ingin dicapai. Kita semua tahu bahwa laba merupakan sesuatu hal yang menjadi target dari suatu perusahaan, bahkan tanpa adanya laba sulit bagi perusahaan untuk berkembang. Perusahaan akan berusaha memperoleh laba setinggi-tingginya untuk menjamin keberlangsungan perusahaan tersebut.
Meskipun di satu sisi, tujuan sebenarnya dalam pandangan manajemen keuangan, bukan memaksimalkan laba, melainkan memaksimalkan kekayaan pemegang saham atau memaksimalkan nilai. Alasan yang terjadi, karena laba tidak menunjukkan arus kas perusahaan. Laba tersebut tidak mencerminkan penerimaan dan pengeluaran keuangan perusahaan. Selain itu, laba juga tidak mempertimbangkan waktu dan risiko. Namun, laba dalam perusahaan dapat menunjukkan kinerja perusahaan pada periode tertentu.
Lalu, bagaimana cara perusahaan dapat memaksimalkan laba yang akan diperoleh?
Beberapa cara yang dilakukan oleh perusahaan, yaitu :
Yang pertama, yaitu bisa dengan menaikkan Penjualan / Omzet Perusahaan. Hal yang paling lumrah dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai laba tertentu, yaitu dengan menaikkan omzet perusahaan. Dengan semakin banyaknya pesaing yang dimiliki oleh perusahaan, maka perlu melakukan analisa pasar. Analisa tersebut bisa dilakukan dengan melihat keinginan pasar,seperti menaikkan kualitas barang yang dijual ataupun menurunkan harga jual barang tersebut.
Yang kedua, perusahaan dapat mengurangi biaya-biaya yang terjadi. Identifikasi langkah-langkah yang dapat diambil untuk meminimalkan biaya langsung perusahaan, seperti mendapatan harga yang cocok dengan supplier, me-review kembali sistem dan proses bisnis perusahaan agar dapat meminimalkan keborosan yang mungkin terjadi, dan meningkatkan keamanan dan sistem kontrol perusahaan sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya pencurian. Efisiensi biaya umum juga diperlukan untuk mengurangi biaya yang tidak perlu dikeluarkan oleh kantor. Analisa biaya ini bisaanya dilakukan oleh perusahaan dengan melakukan perhitungan budgeting di setiap tengah tahun untuk menghitung berapa pengeluaran yang akan dilakukan oleh perusahaan di tahun mendatang. Perhitungan ini bisa digunakan sebagai data acuan biaya yang dikeluarkan di tahun mendatang.
Yang ketiga, perusahaan harus memperhatikan tingkat perputaran persediaan. Perputaran persediaan ini perlu menjadi perhatian agar tidak ada persediaan yang terlalu lama di gudang. Persediaan yang terlalu lama di gudang akan menambah beban perusahaan di segi penyimpanan, maupun perawatan. Hal ini menyebabkan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan akan membengkak
Yang keempat, mencoba untuk mengurangi pemborosan pada persediaan. Hal ini bisa berlaku pada perusahaan manufaktur dengan melakukan analisa apakah produksi yang dilakukan bisa di efisienkan dari segi penggunaan bahan baku. Selain itu, perencanaan produksi juga diperhatikan untuk meminimalkan kesalahan dalam produksi, karena kesalahan tersebut berujung pada waste yang dihasilkan akan tinggi dan berakibat pada kerugian yang ditimbulkan pada perusahaan.
Yang terakhir, coba review kembali profit margin perusahaan. Perhitungan harga produk tersebut harus memiliki rumusan yang jelas agar penjualan yang dikeluarkan dapat menutupi biaya-biaya yang dikeluarkan dan memperoleh net profit margin sesuai yang ditetapkan.
Berkaca dari beberapa langkah tersebut, maka yang perusahaan harus mempertimbangkan beberapa hal tersebut demi mendapatkan keuntungan bersih yang ingin dicapai oleh perusahaan, dan menunjukkan kinerja positif yang menjadi target dari perusahaan tersebut.