Kontrol Keuangan Perusahaan Melalui Manajemen Piutang
24 August 2017
Category: ACCOUNTING
Penulis:
Gabrielle Merlyne Alfani Pramono, S.E.
Dalam proses bisnis di perusahaan kegiatan utama yang pasti terjadi adalah kegiatan pembelian dan penjualan baik itu untuk perusahaan dagang ataupun jasa.Kegiatan pembelian dan penjualan dapat diselesaikan dengan dua metode yaitu tunai atau kredit, tunai adalah ketika pembayaran menggunakan uang tunai atau setara kas (cek dan giro), sebaliknya kredit adalah ketika transaksi jual beli belum diselesaikan pembayarannya sehingga akan menjadi hutang atau piutang.Hutang adalah kewajiban pembayaran kita (perusahaan) kepada pihak lain (supplier), sedangkan piutang adalah kewajiban pihak lain (customer, mitra, klien) untuk membayar kepada kita (perusahaan).
Dalam kegiatan usaha piutang dapat muncul karena beberapa hal berikut :
-Pembayaran dari mitra atau customer yang belum diselesaikan atas jasa atau barang yang dijual oleh perusahaan.
-Pinjaman uang yang diberikanperusahaan kepada karyawan atau direksi.
-Pembayaran dimuka untuk beberapa biaya (contoh : pajak).
-Pembayaran ongkos kirim yang dibayar dulu oleh perusahaan tetapi sebenarnya merupakan beban tanggungan dari customer atau klien.
Tertagihnya piutang menjadi suatu hal yang sangat penting bagi perusahaan, karena piutang yang terlalu besar maka akan memperbesar risiko tidak tertagih dan dapat menyebabkan terhambatnya perputaran keuangan perusahaan.Piutang harus dikelola dan dibatasi pemberiannya kepada pihak lain.Berikut beberapa tips untuk manajemen piutang :
-Buatlah kartu piutang per customer.
-Berikan dan catat batas waktu (deadline) pembayaran untuk setiap piutang yang diberikan.
-Catat nomor bukti (nomor nota) dengan piutang terkait sebagai referensi bukti untuk jumlah piutang dan nama customer.
-Catat umur piutang dengan melihat waktu dari tanggal transaksi ke tanggal pembayaran.
-Kelompokan piutang ke dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.Untuk pembatasan waktu setiap kelompok piutang berdasarkan rata-rata umur piutang perusahan (contoh : jangka pendek : umur piutang kurang dari 1 bulan, menengah : umur piutang >1 bulan – 2 bulan, jangka panjang : lebih dari 2 bulan).
-Apabila piutang jangka panjang jumlahnya cukup besar maka lebih baik tidak memberikan piutang di kelompok jangka panjang, usahakan mengarahkan ke piutang jangka pendek atau transaksi tunai sehingga memperkecil resiko.
-Buat daftar penagihan piutang berdasarkan data dari kartu piutang.
-Tunjuk salah seorang staff yang bertanggungjawab atas penagihan ke customer.
-Dalam memberikan piutang ke customer lebih baik melihat ke kartu piutang apakah customer tersebut sebelumnya masih memiliki hutang yang belum dilunasi.
Kemungkinan terburuk yang dapat terjadi adalah piutang yang tidak tertagih, untuk hal tersebut terdapat dua perlakuan akuntansi yaitu dengan penghapusan piutang secara langsung (Bad Debt Write-Off) dan pencadangan piutang (Bad Debt Allowance).
Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa sangat penting bagi perusahaan untuk menjaga keuangan perusahaan salah satunya dengan manajemen piutang agar tidak terjadi piutang tidak tertagih.
Semoga artikel ini dapat membantu manajemen piutang di perusahaan anda sehingga dapat lebih baik dalam mengontrol kondisi keuangan perusahaan.