MENINGKATKAN LABA DENGAN MEMAKSIMALKAN MANAJEMEN PRODUKSI

Perusahaan dibangun untuk menghasilkan laba. Setiap tahunnya, laba yang ingin dihasilkan oleh perusahaan harus meningkat terus menerus secara konsisten. Dengan meningkatnya laba tersebut, perusahaan dapat meningkatkan ataupun mengembangkan bisnisnya. Laba dihasilkan dari penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Pada artikel ini dibahas terkait perusahaan manufaktur, dimana penjualan berasal dari barang-barang yang dihasilkan oleh divisi produksi.

Perusahaan tidak dapat melakukan produksi secara tidak terstruktur. Apabila produksi tidak direncanakan secara benar, maka perusahaan tidak akan menghasilkan laba, namun perusahaan akan mendapatkan kerugian besar. Fungsi dari produksi adalah membuat barang yang dibutuhkan oleh konsumen dengan waktu, jumlah, dan harga yang sesuai. Untuk menghasilkan waktu, jumlah, dan harga yang sesuai, maka diperlukannya manajemen produksi. Kegiatan manajemen produksi ini adalah kegiatan yang memilik peran dalam bekerja sama di kegiatan ekonomi untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Tujuan dari manajemen produksi adalah:

1.Menjalankan dan melakukan evaluasi setiap strategi yang digunakan oleh perusahaan secara efektif dan efisien;

2.Melakukan berbagai inovasi strategi agar mengikuti perkembangan zaman dan lingkungan;

3.Melakukan evaluasi SWOT (strength, weakness, opportunity, dan threat);

4.Apabila dalam melakukan evaluasi strategi terdapat penyimpangan, maka harus dilakukan pembenahan dalam setiap strategi tersebut; dan

5.Melakukan adaptasi dalam setiap perubahan ataupun perkembangan yang dilakukan di setiap strateginya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat tiga (3) aspek penting dalam kegiatan manajemen produksi, antara lain:

1.Perencanaan Produksi

Tujuan dari perencanaan produksi adalah melakukan persiapan setiap aspek dalam kegiatan produksi secara sistematis. Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan produksi adalah:

-Jenis barang yang akan diproduksi;

-Jumlah produk

-Kualitas produk;

-Bahan baku;

-Pengendalian produksi.

2.Pengendalian Produksi

Pengendalian produksi diperlukan oleh perusahaan agar produksi yang dilakukan dapat mencapai hasil maksimal. Kegiatan dalam pengendalian produksi adalah:

-Menyusun perencanaan produksi;

-Membuat jadwal produksi;

-Menentukan kepada siapa produk tersebut akan dipasarkan;

-Pengawasan produksi.

3.Pengawasan Produksi

Pada tahap awal produksi, telah dilakukan perencanaan produksi secara sistematis. Namun, penerapan perencanaan produksi tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya pengawasan produksi. Pengawasan produksi memastikan bahwa kegiatan produksi yang dilakukan telah sesuai dengan perencaan produksi.

Dalam perkembangannya, seiring waktu, manajemen produksi dalam perusahaan juga perlu dikembangkan. Ada dua (2) faktor yang mempengaruhi agar manajemen produksi dapat berkembang dengan baik:

1.Untuk mencapai hasil kerja produksi yang maksimal dan menghasilkan produk yang berkualitas, diperlukan pembagian kerja yang tepat sehingga kegiatan produksi berjalan secara efektif dan efisien.

2.Dibutuhkan revolusi industri, yaitu penggantian tenaga manusia dengan mesin-mesin dalam proses produksi. Namun, tidak semua perusahaan dapat mengikuti perkembangan revolusi industri ini, khususnya perusahaan kecil yang masih menggunakan cara tradisional dalam proses produksinya.

Ada beberapa aspek dalam revolusi industri, yaitu:

-Meningkatnya penggunaan mesin dalam proses produksi;

-Efisiensi produksi batu bara dalam bahan bakar;

-Pembangunan infrastuktur yang semakin berkembang;

-Meluasnya sistem perbankan.

Produksi adalah penunjang penting perusahaan dalam menghasilkan laba. Penerapan produksi tidak selalu berjalan dengan lancar, namun dengan adanya kegiatan manajemen produksi, dapat menunjang proses produksi agar berjalan sesuai dengan target dan rencana yang telah ditetapkan oleh perusahaan.