BEKERJA DENGAN HATI
20 June 2017
Category: SECRETARY
Penulis:
Annisa Lupita R.
Ketika kita bekerja tidak hanya tangan dan otak kita yang bekerja, tapi kita juga harus melibatkan hati. Kenapa? Karena ketika kita bekerja melibatkan hati maka pekerjaan-pekerjaan yang kita lakukan/kerjakan terasa ringan. Kemudian apakah kita sudah bekerja dengan hati?
Berikut kami sampaikan kiat-kiat untuk bekerja dengan hati, diantaranya:
1.Tetapkan tujuan dalam hati. Kita pikirkan lagi tujuan kita bekerja itu untuk apa? Apa karena uang, pengalaman, posisi atau gengsi karena bekerja di perusahaan besar? Jika salah satu atau semua tujuan itu sudah tercapai, maka tidak sulit bagi kita untuk bekerja dengan melibatkan hati.
2.Temukan kepuasan dalam hati. Yang pertama kepuasan financial, yaitu misal gaji yang cukup atau besar. Kedua, kepuasan karir, jabatan impian yang bisa tercapai. Ketiga, kepuasan yang bersifat fisik, dengan financial dan karir yang tercapai maka kita akan mendapat kepuasan fisik, misal dengan kita bekerja kita bisa membeli handphone, motor, mobil atau rumah.
3.Bekerja dengan ketetapan hati yang teguh. Halangan terbesar ketika kita bekerja adalah mental kita sendiri. Misal ketika diberi tugas oleh atasan, kita sudah pesimis “saya pasti gak bisa mengerjakan ini” padahal kita belum mencoba mengerjakan. Pekerjaan yang kelihatannya sulit belum tentu sulit. Sebaliknya pekerjaan yang kelihatannya mudah, namun ketika kita mencoba mengerjakan belum tentu kita bisa.
4.Bangun tim dengan kesehatian. Manusia adalah makhluk sosial, tidak ada manusia yang bisa bekerja sendirian. Pasti sedikit/banyak membutuhkan bantuan orang lain.
Bekerja dengan sepenuh hari itu juga harus serius. Sering kali kita merasa pekerjaan yang kita lakukan sangat berat/sulit dan merasa pekerjaan kita adalah beban. Namun apa yang harus kita lakukan supaya kita tidak berpikir bahwa pekerjaan kita adalah beban?
1.Berdoa sebelum bekerja. Berdoa adalah cara kita bersyukur pada pekerjaan kita, bersyukur mendapatkan pekerjaan. Dimana banyak orang-orang diluar sana yang masih mencari pekerjaan. Seperti contohnya di jobfair biasanya banyak tumpukan CV pelamar, dari sekian banyak CV yang masuk, ternyata hanya beberapa yang lolos. Pekerjaan yang kita miliki adalah anugerah. Namun kita sering tidak menyadari dengan sering mengeluh.
2.Lakukan yang terbaik. Kita lakukan yang terbaik sesuai kemampuan kita. Tidak perlu kita berbicara ke atasan bahwa kita bisa, percuma. Sebaiknya kita lakukan yang terbaik, nanti orang yang akan menilai kita mampu atau tidak melakukannya. Tapi ketika kita merasa mampu namun kita belum “dilihat” oleh atasan, tetapi rekan yang kerjanya asal-asalan malah dilihat oleh atasan. Kita tetap berusaha dan berpikir positif.
3.Selesaikan pekerjaan secepat mungkin. Jika kita diberi tugas oleh atasan, segera lakukan. Jangan menunda-nunda pekerjaan. Ketika kita menunda pekerjaan, kemudian ada pekerjaan lain, maka pekerjaan kita akan menumpuk. Akibatnya kita bisa stress karena pekerjaan yang terlalu banyak. Padahal tersebut adalah kesalahan kita sendiri karena menunda-nunda pekerjaan.
4.Ingat sasaran karir anda. Ketika bekerja di suatu Perusaahaan pasti mempunyai sasaran karir akan seperti apa. Ketika mulai merasa jenuh/bosan dengan pekerjaan, kita ingat lagi sasaran karir kita sudah tercapai atau belum. Hal tersebut bisa menjadi penyemangat ketika bekerja.
5.Kerjakan pekerjaan yang urgent terlebih dahulu. Misalnya sedang highseason, banyak laporan yang harus release atau keluar. Kita sebagai karyawan profesional pasti bisa memprioritaskan mana pekerjaan yang lebih urgent.
Ketika kita bekerja dengan hati akan mendapat hasil yang lebih baik. Karena kita melakukan semua pekerjaan dengan hati yang ikhlas. Waktu kerja lebih efisien dan pekerjaan yang dilakukan akan cepat selesai. Meskipun mempunyai pekerjaan yang banyak, jika dikerjakan dengan hati maka pekerjaan tersebut tidak akan jadi beban.