Accrual Basis Accounting Vs Cash Basis Accounting
20 December 2016
Category: MANAGEMENT SYSTEM
Penulis:
Angelina Hutomo Chandra, S.E.
Ada dua macam basis akuntansi dipergunakan secara luas, yaitu accrual basis dan cash basis. Dalam akuntansi berbasis akrual pengaruh dari kejadian usaha langsung diamati pada saat terjadinya. Jika suatu usaha memberikan suatu jasa, melakukan penjualan atau melakukan suatu pengeluaran, transaksi tersebut akan dibukukan tanpa memperhatikan apakah uang kas sudah diterima atau belum, atau apakah kas sudah dikeluarkan atau belum. Sedangkan dalam akuntansi berbasis kas, pencatatan suatu transaksi belum dicatat bila uang kas belum diterima atau dikeluarkan. Penerimaan kas akan diperlakukan sebagai pendapatan sedangkan pembayaran kas akan diperlakukan sebagai beban.
Apakah keuntungan dari akuntansi berbasis akrual ?
Misal : sebuah Toko A menjual barangnya kepada pelanggan senilai Rp10.000.000,- dibayar secara kredit. . dengan menggunakan akuntansi berbasis akrual, Toko tersebut mencatat suatu pendapatan atas terjualnya barang dagangnya, walaupun barang dagang tersebut dijual secara kredit. Hal ini diakui sebagai piutang pada pendapatan usaha pada periode tersebut. Sebaliknya, jika Toko A menggunakan akuntansi berbasis kas, ia tidak akan mencatat pendapatan pada saat terjadinya transaksi melainkan ia akan mencatat pada saat ia menerima kas.
Apabila periode akuntansi dari usaha Toko A berakhir setelah ia mengakui pendapatannya diperiode tersebut, namun belum menerima pembayaran piutangnya, jika ia menggunakan metode berbasis kas, maka pendapatan dan juga piutang yang berasal dari transaksi diatas tidak akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan periode berjalan. Akibatnya, pendapatan dan piutang yang diakui tidak mencerminkan hasil kinerja Toko yang sebenarnya. Begitu pula dengan beban juga akan diperlakukan sama. Beban gaji yang dianggap sebagai beban untuk periode berjalan apabila dibayarkan setelah periode akuntansi Toko A berakhir, beban yang seharusnya terjadi diperiode tersebut tidak diakui bila menggunakan cash basis. Hal ini menyebabkan laporan keuangan menjadi tidak relevan dalam pengambilan keputusan karena tidak mencerminkan kinerja yang sesungguhnya.
Sebagaimana ditunjukkan dalam contoh diatas, accrual basis memberikan informasi yang lebih lengkap dibandingkan dengan cash basis. Hal ini penting karena semakin lengkap suatu data maka semakin dapat menyediakan informasi yang lebih handal dan terpercaya tentang seberapa besar suatu perusahaan mengeluarkan uang atau menerima uang dalam setiap bulannya. Pencatatan menggunakan metode ini mengakui beban pada saat transaksi terjadi walaupun kas belum dibayarkan. Begitu pula dengan pendapatan. Pendapatan dicatat pada saat transaksi pendapatan terjadi walaupun kas atas transaksi pendapatan tersebut baru diterima bulan depan. Dalam hal ini maka dapat disimpulkan bahwa pencatatan menggunakan accrual basis lebih mencermikan keadaan perusahaan dan lebih dapat mengukur kinerja perusahaan.