Kualitas Pembibitan Untuk Kunci Produktifitas Kelapa Sawit
22 February 2016
Category: PRODUCTIVITY AND QUALITY
Penulis:
Erick Setiawan Gunawan, SP
Kebutuhan minyak sawit akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dunia yang juga didukung dengan adanya teknologi pengolahan atau diversifikasi industri. Hal tersebut menunjukkan pasar kelapa sawit sangat baik karena perkebunan dan indurstri kelapa sawit mempunyai prospek yang cerah untuk dikembangkan di Indonesia. Untuk merespon hal tersebut, saat ini Indonesia telah mengusahakan peningkatan produksi dan produktivitas kelapa sawit melalui ekstensifikasi, intensifikasi, dan rehabilitasi.
Ekstensifikasi dapat dilakukan dengan menggunakan bibit kelapa sawit yang berkualitas. Bibit kelapa sawit berkualitas adalah bibit kelapa sawit yang dihasilkan dari sumber-sumber benih yang telah mendapat izin dari pemerintah melalui instansi terkait yang meliputi sumber benih dan penangkar bibit. Di Indonesia terdapat beberapa sumber benih resmi yang telah mendapat legalitas dari pemerintah diantaranya dalah Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan (Medan dan Marihat), Socfindo, dan London Sumatra
Benih kelapa sawit merupakan hasil dari kebun induk yang ada dibalai penelitian ataupun perusahaan perkebunan kelapa sawit. Untuk membuat kebun induk tidak mudah, perlu waktu yang sangat lama.Benih yang dihasilkan dari pohon induk merupakan hasil persilangan antara pohon induk dan pohon bapak. Umumnya pohon induk berada di lokasi kebun induk, sedangkan pohon bapak dapat berasal dari luar kebun bapak yang khusus untuk diambil serbuk sarinya. Serbuk sari diperoleh dari dalam negeri atau dari luar negeri, seperti Nigeria contohnya.
What?
Benih kelapa sawit merupakan benih yang memerlukan waktu yang lama untuk berkecambah. Perusahaan Perkebunan dan petani kelapa sawit mendapatkan bibit dalam bentuk kecambah (biji kelapa sawit yang baru tumbuh bakal daun dan akar), sehingga pembibitan kelapa sawit dimulai dari penanaman kecambah.Pembibitan kelapa sawit umumnya dilakukan secara dua tahap yaitu pre-nursery yang dimulai dari penanaman kecambah sampai bibit berumur tiga bulan ditanam pada “bedengan” di dalam polibag kecil, dan main-nursery sejak bibit umur tiga bulan sampai bibit siap tanam (9—12 bulan) ditanam di dalam polibag besar.
Why?
Kendala untuk mendapatkan bibit kelapa sawit yang berkualitas adalah kesulitan untuk mendapatkan kecambah kelapa sawit yang bermutu yang berasal dari sumber benih yang resmi, sehingga sedikit sekali masyarakat yang dapat membibitkan kelapa sawit. Untuk perusahaan besar hal ini tidak menjadi kendala, namun bagi petani yang hanya memerlukan bibit untuk 1—2 hektar sangat kesulitan. Belum adanya penangkar bibit kelapa sawit di Lampung adalah salah satu kendala banyaknya bibit-bibit kelapa sawit asalan (palsu) yang ditanam oleh petani. Banyaknya oknum yang tidak bertanggungjawab menyebarkan kecambah yang bukan berasal dari sumber benih dengan harga yang sangat murah menjadi permasalahan yang berkepanjangan dengan dampak yang sangat merugikan bagi petani di masa yang akan datang.
When ? Where?
Pembibitan kelapa sawit di Polinela diawali pada tahun 2005 dengan menanam 2205 kecambah yang berasal dari PPKS Medan, tahun 2006 disalurkan ke petani di daerah Mesuji Kab. Tulang Bawang, sekarang Kabupaten Mesuji. Tahun 2006 membibitkan 3000 bibit dan ditanam di Kab.Mesuji, tahun 2007 membibitkan1500 bibit ditanam di Kab. Mesuji dan Padang Ratu Kab Lampung Tengah, tahun 2008 membibitkan 2500 kecambah ditanam di Kab. Mesuji dan Bunga Mayang Lampung Utara, Lampung Tengah, tahun 2009 membibitkan 4000 kecambah yang akan ditanam di Bunga Mayang Lampung Utara, dan Sumatra Selatan. Pada tahun 2010 membibitkan 5.000 kecambah, dan sebagian bibit tersebut telah dipesan oleh petani di Lampung Utara dan Lampung Timur. Tahun 2011 membibitkan 5000 kecambah, tahun 2012 membibitkan 6000 kecambah dan tahun 2013 membibitkan 8700 kecambah.
Who?
Sejak Program Studi Produksi Tanaman Perkebunan Politeknik Negeri Lampung didirikan, Program Studi Produksi Tanaman Perkebunan telah mengembangkan mata kuliah Budidaya Tanaman Kelapa Sawit, Perbanyakan Tanaman Perkebunan, Manajemen Perkebunan, dan Pengolahan Hasil Tanaman Perkebunan. Mata kuliah tersebut terus dikembangkan melalui pelatihan, seminar, workshop, penelitian, dan sebagainya. Beberapa dosen dan teknisi juga telah melaksanakan pelatihan di PPKS Medan dan Puslit Sembawa, Sumatra Selatan mengenai teknik pembibitan kelapa sawit dan Quality Control.
How ?
Kegiatan produksi bibit kelapa sawit dilakukan dengan menggunakan fasilitas yang tersedia di Lapangan, areal pembibitan, Instalasi pengairan, Saung/Gudang, Rumah kaca, dan sumur pompa di Politeknik Negeri Lampung. Pembibitan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu pre-nursery dan main-nursery.