TEKNOLOGI = Tantangan Baru Bagi Internal Control
25 July 2015
Category: MANAGEMENT SYSTEM
Penulis:
Ernest Yuwono Abadi, S.Ak.
Pada era yang telah berkembang pesat saat ini banyak bermunculan teknologi-teknologi baru. Hal ini membuat setiap orang dapat dengan mudahnya mengirimkan informasi penting milik perusahaan tanpa perlu diketahui orang lain dan akan sangat merugikan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus mempunyai sistem internal control yang memadai untuk bisa meminimalisir kecurangan-kecurangan yang mungkin bisa terjadi akibat teknologi yang semakin modern.
Dewasa ini perusahaan dihadapkan dengan lingkungan yang berubah-ubah dan sangat kompetitif. Sehingga teknologi informasi menjadi kebutuhan utama bagi perusahaan namun juga dapat menimbulkan risiko-risiko baru yang bisa membuat perusahaan mengalami kerugian yang tidak diinginkan. Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan internal control yang baik.
Internal control merupakan istilah umum yang banyak digunakan untuk berbagai kepentingan. Internal control wajib dimiliki oleh suatu entitas sehingga ini membuat fungsi dari internal control ini semakin penting. Mengapa?
1.Lingkungan entitas bisnis menjadi semakin kompleks. Ini memaksa manajemen untuk percaya pada laporan-laporan serta analisis-analisis operasi pengendalian yang efektif.
2.Pemeriksaan dan penelaahan pada Internal control yang memadai mampu mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan yang mungkin terjadi.
Apa yang kira-kira akan terjadi jika perusahaan tidak mempunyai internal control yang memadai?
Semakin majunya teknologi menunjukkan semakin berkembangnya pemikiran manusia. Semakin kreatif manusia maka semakin banyak cara untuk melakukan kecurangan. Jika perusahaan tidak memiliki internal control yang memadai maka akan sangat dimungkinkan karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan akan melakukan penyelewengan atau kecurangan dengan sangat mudah tanpa diketahui oleh siapapun. Kecurangan bisa terjadi karena banyak hal, namun salah satunya juga disebabkan oleh lemahnya internal control perusahaan itu sendiri.
Bagaimana perkembangan Teknologi bisa menjadi ancaman bagi internal control?
Berkembangnya teknologi yang semakin canggih sekarang ini memudahkan pekerjaan bagi semua orang. Teknologi sekarang ini menjadi ketergantungan bagi perusahaan karena kecanggihannya. Semakin maraknya penggunaan teknologi mempunyai dampak negatif yaitu meminimalkan keterlibatan manusia. Manusia hanya berperan dalam melakukan input data dan kemudian selanjutnya akan diproses oleh program. Dengan kecanggihan teknologi maka mengakibatkan berkurangya jejak audit, karena sebagian informasi dimasukkan langsung kedalam komputer. Penggunaan Teknologi Informasi ini sering kali mengurangi atau bahkan meniadakan dokumen dan catatan sumber yang memungkinkan organisasi untuk menelusuri informasi akuntansi. Karena keterbatasan jejak audit ini maka perusahaan memerlukan pengendalian lain untuk membandingkan output dengan data salinan komputerisasi.
Keterbatasan internal control:
Internal control pasti dirancang sebaik mungkin oleh perusahaan. Namun dalam praktiknya, internal control yang diterapkan perusahaan tidak bisa berhasil sempurna. Ada tiga faktor yang paling sering membatasi keberhasilan penerapan internal control pada perusahaan, yaitu:
1.Biaya yang dikeluarkan untuk menerapkan internal control tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan.
Penerapan internal control membutuhkan dana yang tidak sedikit. Oleh karena itu, perusahaan berupaya agar biaya yang dikeluarkan untuk menerapkan internal control tidak melebihi manfaat yang diterima sehingga perusahaan tetap mendapatkan keuntungan.
2.Faktor Manusia
Faktor manusia merupakan kendala yang paling sering dijumpai. Karena sifat manusia yang selalu ingin lebih dan kebutuhan hidup yang selalu meningkat terus menerus mengakibatkan setiap manusia akan berusaha mendapatkan lebih banyak uang meskipun dengan cara-cara yang kurang dapat dibenarkan. Sebaik apapun system yang diterapkan akan kurang efektif jika personilnya tidak menjalankannya dengan baik.
3.Ukuran bisnis yang dijalankan
Ukuran bisnis yang dijalankan juga dapat membatasi efektivitas internal control. Perusahaan kecil akan lebih mengalami kesulitan dalam hal pemisahan tugas karena kekurangan karyawan atau untuk menyediakan verifikasi internal independen.
Beberapa cara yang perlu dilakukan untuk melakukan pengendalian mengenai teknologi informasi yaitu:
-Pengendalian batasan, ini adalah pengendalian yang dilakukan terdiri dari komponen yang membentuk hubungan antara user dengan system.
-Pengendalian masukkan, merupakan bagian untuk menyiapkan data dan memasukkan data ke dalam sistem informasi.
-Pengendalian proses, merupakan kegiatan pengambilan keputusan, perhitungan, pengklasifikasian, memerintah dan memeriksa data pada system.
-Pengendalian basis data, merupakan kegiatan untuk merupakan kegiatan untuk menambahkan, mengakses, mengubah, dan menghapus data pada sistem.
-Pengendalian keluaran, merupakan kegiatan dalam mengambil data dan bagaimana menyajikan dalam bentuk informasi.
-Pengendalian komunikasi, merupakan kegiatan bagaimana mengirimkan data antara subsistem yang ada dalam system.
Kemajuan teknologi yang semakin pesat harus diimbangi dengan pengendalian internal yang memadai juga sehingga bisa meminimalisir kecurangan yang mungkin bisa ditimbulkan oleh kecanggihan teknologi tersebut. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir kecurangan yaitu dengan adanya pemisahan tugas antara user dengan sistem yang ada ataupun batasan akses yang diberikan kepada user, dan adanya jenjang otorisasi untuk melakukan approval atas masuknya data kedalam sistem.