Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

PRINSIP DASAR AKUNTANSI UNTUK PEMBUKUAN PERUSAHAAN

12 April 2020
Category: ACCOUNTING
Penulis:         Ernatalia Sari, S.E
PRINSIP DASAR AKUNTANSI UNTUK PEMBUKUAN PERUSAHAAN

Akuntansi merupakan ilmu yang sangat melekat dan erat kaitannya dengam berjalan dan suksesnya sebuah bisnis. Akuntansi akan membantu anda dalam membukukan arus keuangan anda, dan menilai proforma maupun memproyeksikan bisnis anda di masa kini dan masa depan. Oleh karena itu ilmu akuntansi menjadi suatu wawasan yang cukup dasar untuk diketahui oleh pelaku bisnis. Adapun akuntansi memiliki prinsip dasar yang dapat dijadikan pedoman bagi pengusaha dalam pembuatan laporan keuangan, agar laporan keuangan disusun berdasarkan prosedur dan prinsip akuntansi yang sesuai.

Prinsip dasar akuntansi mendasari akuntansi dan seluruh laporan keuangan. Prinsip akuntansi dijabarkan dari tujuan laporan keuangan, postutat akuntansi, dan konsep teoritis akuntansi, serta sebagai dasar pengembangan teknik atau prosedur akuntansi yang dipakai dalam menyusun laporan keuangan. Berikut adalah beberapa prinsip dasar akuntansi menurut peraturan akuntansi yang perlu anda ketahui.

1.Prinsip entitas ekonomi (economic entity principle)

Prinsip ini memiliki arti yaitu sebuah perusahaan merupakan sebuah kesatuan usaha yang berdiri sendiri serta terpisah dari entitas ekonomi lainnya maupun terpisah dari pribadi pemiliknya. Jadi, maksudnya adalah aset yang dimiliki oleh perusahaan harus dipisah dengan aset milik pribadi. Begitu pula dengan semua pencatatan transaksi keuangan yang pernah dilakukan di perusahaan harus dipisah (tidak boleh dicampur) dengan pencatatan milik pribadi dan juga hutang yang dimiliki oleh perusahaan dan pribadi harus dipisah. Dengan adanya prinsip ini, tanggung jawab terhadap keuangan pada perusahaan akan tercipta dengan jelas.

2. Prinsip Biaya Historic (Historical Cost Principle)

Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva. utang, modal, dan biaya. Yang dimaksud dengan-harga perolehan adalah harga pertukaran yang disetuiui oleh kedua belah pihak vang tersangkut dalam transaksi. Harga perolehan ini harus terjadi dalam transaksi di antara kedua belah pihak yang bebas. Harga pertukaran ini dapat terjadi pada seluruh transaksi dengan pihak ekstern, baik yang menyangkut aktiva, utang, modal atau transaksi lainnya. Biaya memiliki keunggulan yang penting dibandingkan penilaian yang lainnya, yaitu dapat diandalkan.

3. Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)

Prinsip Pengakuan Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu. Dasar yang digunakan untuk mengukur besamya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
Istilah pendapatan dalam prinsip ini merupakan istilah yang luas, di mana di dalam pendapatan termasuk pendapatan sewa, laba penjualan aktiva dan lain-lain. Batasan umum yang biasanya digunakan adalah semua perubahan dalam jumlah bersih aktiva selain yang berasal dari pernilik perusahaan.

3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)

Yang dimaksud prinsip mempertemukan biaya adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut Prinsip ini berguna untuk menentukan besamya penghasilan bersih setiap periode. Karena biaya itu harus dipertemukan dengan pendapatannya, maka in biaya sangat tergantung pada saat pengakuan pendapatan. Apabila pengakuan suatu pendapatan ditunda, maka pembebanan biayanya juga akan ditunda sampai saat diakuinya pendapatan. SalahSalah satu akibat dari prinsip ini adalah digunakannya dasar waktu (accrual basis) dalam pembebanan biaya. Dalam prakteknya digunakan jurnal-jurnal penyesuaian setiap akhir periode untuk mempertemukan biaya dengan pendapatan.

4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)

Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Sehingga bila terdapat perbedaan antara suatu pos dalam dua periode, dapat segera diketahui bahwa perbedaan itu bukan selisih akibat penggunaan metode yang berbeda.

Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Tetapi jika ada penggantian metode, maka akibat (selisih) yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakuan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.

5. Prisip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)

Yang dimaksud dengan prinsip pengungkapan lengkap adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Karena infomasi yang disajikan itu merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi dalam satu periode dan juga saldo-saldo dari rekening-rekening tertentu, tidaklah mungkin untuk memasukkan semua informasi-informasi yang ke dalam laporan keuangan.

Demikianlah penjelasan beberapa prinsip dasar akuntansi, masih ada beberapa prinsip dasar akuntansi yang tidak disebutkan dalam artikel ini, oleh karena itu untuk mengetahui lebih jelas dan lengkap mengenai apa saja dan bagaimana penerapan prinsip akuntansi pada perusahaan anda dapat menghubungi kami kantor konsultan akuntansi dan keuangan dan berdiskusi secara langsung dengan tenaga ahli kami.

   For Further Information, Please Contact Us!