Apabila sebelumnya saya telah membahas mengenai metode yang dapat digunakan ketika akan melakukan forecasting sedangkan kali ini saya akan membahas mengenai langkah-langkah yang dapat dilakukan ketika akan melakukan forecasting.
1.Identifikasi Permasalahan
Mendefinisikan suatu permasalahan dapat terlihat sederhana pada awalnya saja. Sama halnya ketika ada pertanyaan bagaimanakah reaksi pasar terhadap produk baru? Atau bagaimanakah penjualan perusahaan dalam beberapa bulan kedepan? Tetapi langkah untuk mengidentifikasi masalah ini sebenarnya cukup sulit karena tidak ada alat yang dapat membantu dalam tahap ini.
Ketika mengidentifikasi masalah ini, manajer diharuskan untuk mengetahui untuk mengetahui untuk siapa forecasting ini ditujukan, bagaimanakah pasar bekerja dan apa yang menjadi dasar pelanggan dan pesaing dalam bisnis yang jalankan.
Ketika akan melakukan identifikasi ini ada baiknya para manajer harus meluangkan waktu khusus untuk mengevaluasi masalah yang terjadi
2.Kumpulkan Informasi
Informasi yang dimaksud disini bukanlah data, karena data mungkin tidak tersedia ketika akan melakukan forecasting untuk produk baru. Informasi sebenarnya dapat diperoleh dengan dua cara yaitu ilmu yang dimiliki oleh para ahli dan data aktual. Apabila belum terdapat data yang mumpuni, informasi tersebut harus berdasarkan penilaian dari orang yang ahli dibidang yang sesuai dengan masalah yang terjadi. Berbeda halnya apabila forecast yang dilakukan berdasarkan penilaian yang tidak tersedia data forecast tersebut akan bersifat kualitatif.
3.Lakukan Analisa Pendahuluan
Analisa awal suatu data harus dilakukan dikarenakan tahap ini sangat membantu manajemen untuk menilai data tersebut layak atau tidak untuk digunakan. Tahap ini juga dapat mengungkapkan pola atau tren yang kemudian dapat membantu tahap berikutnya.
Selain itu pada tahap ini kita juga dapat membuang data yang tidak dibutuhkan atau membuat beberapa asumsi yang berkaitan dengan data. Analisa awal ini pada akhirnya bertujuan untuk menyederhanakan seluruh proses.
4.Pilih Metode Forecasting
Setelah semua informasi telah dikumpulkan, selanjutnya adalah memilih metode forecasting yang cocok dengan perusahaan yang dijalani. Secara garis besar ada dua metode forecasting yang dapat digunakan, yaitu qualitative forecasting dan quantitative forecasting.
Dalam pemilihan metode untuk forecasting dapat dikatakan tidak ada suatu model yang paling baik. Model yang dapat bekerja dengan baik semuanya tergantung situasi, ketersediaan dan sifat data.
5.Analisa Data
Menganalisa data dapat dilakukan dengan alat bantu seperti statistika (contoh: software SPSS). Output daripada analisa data ini dapat dinilai dengan bantuan orang yang memang sudah ahli dibidangnya terkait dengan strategi kedepannya.
6.Verifikasi Metode Forecasting Yang Digunakan
Langkah terakhir adalah menilai hasil dari forecasting dengan data aktual. Langkah terakhir ini dilakukan untuk melihat seberapa akurat forecasting yang dilakukan dibandingkan dengan data aktual. Dengan menilai keakuratan forecasting yang dilakukan manajemen pada akhirnya dapat memperbaiki diri. Sebagai contoh ketika angka penjualan tidak mencapai yang diharapkan maka ada baiknya untuk mengevaluasi apakah forecasting yang dilakukan menggunakan angka yang terlalu tinggi atau kinerja yang dilakukan oleh tim pemasaran tidak maksimal
Memang forecasting tidak semudah yang dibayangkan seperti membutuhkan penilaian dari manajemen yang tajam serta dibutuhkan informasi yang memadai. Tetapi dengan melakukan forecasting ini perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan agar mencapai target sesuai dengan yang diramalkan. Apabila tidak tercapaipun dapat dilakukan evaluasi kinerja. Tentunya output dari forecasting dapat menjadi penentu strategi perusahaan untuk kemudian hari.