EFISIENSI BIAYA OPERASIONAL PERUSAHAAN
14 February 2020
Category: ACCOUNTING
Penulis:
Stephanie Margareth, S.E.
Kondisi perekonomian Indonesia yang lesu saat ini membuat permintaan akan suatu produk dari pelanggan atau customer menurun. Karena rendahnya permintaan akan suatu produk dari pelanggan, membuat banyak perusahaan yang menurunkan produktivitasnya yang otomatis juga akan menurunkan tingkat penjualannya. Rendahnya penjualan yang dilakukan perusahaan, tentu saja akan mengurangi pendapatan atau profit yang diterima oleh perusahaan dibandingkan periode - periode sebelumnya. Padahal, pendapatan yang diterima perusahaan inilah yang akan menjaga kelangsungan kegiatan operasi perusahaan yang nanti pada akhirnya menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Di sini, perusahaan harus segera memikirkan solusi - solusi serta inovasi - inovasi yang harus diciptakan serta diterapkan agar perusahaan - perusahaan ini dapat bertahan di masa ekonomi yang lesu ini. Jika perusahaan tidak segera mencari solusi untuk perusahaannya sendiri, perusahaan - perusahaan ini dapat segera tersingkir dari persaingan industrinya.
Sebenarnya, terdapat beberapa solusi yang dapat diciptakan oleh setiap perusahaannya. Namun, biasanya banyak perusahaan yang salah mengidentifikasi sebenarnya apa kendala yang sedang dialami perusahaan itu sendiri. Akibatnya, perusahaan - perusahaan ini menciptakan solusi yang kurang tepat atau kurang jitu untuk mengatasi kendala yang dialaminya. Misalnya, jika kita lihat dari gejolak ekonomi saat ini adalah rendahnya permintaan konsumen akan suatu produk karena tingginya harga jual dari suatu produk yang disebabkan tingginya harga bahan baku. Lalu perusahaan menganggap bahwa tingginya bahan baku bukan menjadi masalah yang besar jika bisa diimbangi dengan inovasi - inovasi yang akan ditambahkan dalam produk tersebut. Inovasi yang baik tentunya dapat diterima oleh masyarakat dengan baik. Namun menjadi sebuah masalah jika inovasi tersebut hanya bisa diterima oleh beberapa kalangan masyarakat saja. Sebenarnya, solusi yang diciptakan ini tidak salah, namun jika dengan meningkatnya harga bahan baku ditambah biaya perusahaan dalam menambah inovasi-inovasi suatu produk tersebut mengakibatkan semakin melonjaknya harga jual produk tersebut.
Jika dilihat dari keadaan diatas, salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan menekankan pada efisiensi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan - perusahaan dalam membuat suatu produk. Jika perusahaan berhasil mengeluarkan biaya seminimal mungkin dalam membuat suatu produk, tentu saja harga jual produk tersebut juga semakin rendah yang akhirnya konsumen masih mau membeli produk - produk tersebut karena harganya yang rendah. Mungkin tidak meningkatkan profit perusahaan secara langsung. Namun, paling tidak perusahaan dapat bertahan di masa ekonomi yang lesu ini hingga keadaan ekonomi kembali normal. Sebenarnya hampir seluruh perusahaan sudah berusaha melakukan efisiensi biaya produksi. Tetapi bagaimanakah cara mengontrol efisiensi biaya produksinya?
Salah satu cara yang baik dalam mengontrol efisiensi biaya produksi yaitu dengan penentuan harga standard. Biaya standard adalah penentuan awal biaya, untuk menilai biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat suatu produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, dengan asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor - faktor lainnya. Banyak perusahaan yang sudah menerapkan harga standard dalam perusahaannya namun mereka lebih terfokus pada biaya riil yang dikeluarkan dan menentukan berapa harga jual yang harus diberikan pada produk tersebut agar perusahaan tetap mendapat profit yang diharapkan serta produknya dapat laku di pasar. Seringkali perusahaan lupa bahwa dengan adanya harga standard yang telah ditentukan dapat menjadi tolak ukur yang sangat baik untuk mengevaluasi kinerja operasi perusahaannya. Adanya biaya standard juga memberikan pedoman berapa biaya yang seharusnya untuk melakukan kegiatan tertentu sehingga memungkinkan mereka melakukan pengurangan biaya dengan cara perbaikan metode produksi, pemilihan tenaga kerja, dan kegiatan yang lain. Untuk dapat menentukan biaya standard, manajemen membutuhkan informasi biaya yang tepat dan wajar, sehingga biaya standard dapat ditetapkan secara realistis. Jika terjadi penyimpangan, maka biaya standard ini dapat dianalisis dan diketahui sebab terjadinya penyimpangan. Dimana ada batas penyimpangan yang dapat diterima dari selisih antara biaya produksi riil dengan biaya standard yang telah ditentukan karena dalam realisasinya tentu saja sangat jarang biaya riil tepat dengan biaya standard yang ditentukan.
Dari sini dapat dilihat bahwa penentuan biaya standard sangat penting untuk menjadi alat dalam menentukan perencanaan dan pengendalian biaya produksi berdasar pemikiran bahwa pengendalian biaya produksi merupakan jalan yang logis sebagai konsekuensi perusahaan dalam menekan biaya produksi agar sesuai rencana, karena dengan menerapkan metode ini perusahaan dapat mengetahui berapa biaya yang seharusnya dikeluarkan sebelum proses produksi dimulai sehingga dapat ditemukan ketidakefisienan atau pemborosan yang terjadi setelah produksi selesai. Namun terkadang biaya standard ini cenderung bersifat kurang fleksibel. Produksi selalu mengalami perubahan, namun perbaikan standard jarang sekali dilakukan. Misalnya perubahan harga bahan baku memerlukan penyesuaian terhadap persediaan. Tidak hanya persediaan bahan baku, tetapi juga bahan dalam proses dan barang jadi. Apabila standard seringkali diperbaiki, dapat menyebabkan kurang efektifnya harga standard sebagai alat pengukur. Oleh sebab itu, penentuan harga standard dibagi menjadi 3 yaitu biaya bahan baku standard, Biaya tenaga kerja langsung standard, dan tarif biaya overhead pabrik standard. Dengan penentuan biaya standard yang dibagi menjadi 3 kelompok bagian ini dapat dianalisis mana yang kurang efisien dan perlu dilakukan pembenahan.
Dengan penentuan biaya standard yang tepat dan diterapkan secara rutin, perusahaan-perusahaan tentu saja dapat selalu mengontrol kegiatan operasinya apakah sudah efisien atau belum. Untuk membantu perusahaan, perusahaan juga dapat bekerja sama dengan pihak professional yang dapat membantu perusahaan dalam menentukan ataupun menilai standarisasi biaya operasional. Pihak professional dapat membantu perusahaan dalam mengarahkan agar tidak salah jalan dalam melakukan pengambilan keputusan.