PERENCANAAN KEUANGAN UNTUK KEBERLANGSUNGAN PERUSAHAAN
17 January 2020
Category: ACCOUNTING
Penulis:
Stephanie Margareth Wiguna, S.E
Perencanaan keuangan merupakan salah satu bagian dari proses perencanaan organisasi (corporate planning). Melalui perencanaan diharapkan perusahaan dapat menghindari kesalahan-kesalahan, menghasilkan keputusan yang terbaik yang pada akhirnya mampu meningkatkan kinerja dari suatu perusahaan.
Dalam melakukan perencanaan keuangan, terdapat beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan sehingga keputusan keuangan akan memberikan struktur keuangan yang optimal bagi perusahaan baik yang berkaitan dengan sumber maupun penggunaan keuangan perusahaan.
Lalu, siapa yang bertanggung jawab dalam mengambil keputusan perencanaan keuangan dalam perusahaan?
Hal itu dapat dilakukan oleh top management. Tugas top management perusahaan dihadapkan pada dua keputusan besar, yaitu keputusan penentuaninvestasi dan strategi pendanaan. Strategi pendanaan berdasarkan pada informasi proyeksi sumber pendanaan yang akan digunakan dimana besarnya tergantung pada rincian proyeksi biaya investasi, cost of capital, dan pilihan teknologi yang akan digunakan.
Secara rutin Manajer Keuangan akan melakukan perencanaan keuangan dengan membuat suatu forecasting tentang apa yang diharapkan terjadi di masa yang akan datang. Perencanaan keuangan bertujuan untuk memperkirakan bagaimana posisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang. Melalui perencanaan tersebut maka diharapkan perusahaan dapat menghindari kesalahan-kesalahan, menghasilkan keputusan yang terbaik yang pada akhirnya mampu meningkatkan kinerja dari suatu perusahaan. Tentunya dalam membuat perencanaan keuangan, seorang Manajer Keuangan tidak bisa melakukan sendiri, melainkan diperlukan koordinasi dari semua bagian suatu perusahaan.
Perencanaan keuangan dilakukan baik secara jangka pendek maupun jangka panjang. Jangka pendek biasanya 1 tahun, sedangkan jangka panjang biasanya 5 tahun ke depan. Apabila perusahaan ingin menciptakan perubahan yang bersifat berkelanjutan maka artinya perencanaan keuangan bersifat jangka panjang. Namun jika ingin mengejar profit jangka pendek maka perencanaan perusahaan bersifat jangka pendek. Namun perludiingat perencanaan yang baik adalah perencanaan yang bersifat jangka panjang.
Per masing – masing departemen akan membuat suatu perencanaan yang diturunkan dari program kerja yang digunakan untuk pencapaian strategi perusahaan. Dimulai dari departemen penjualan akan membuat suatu forecast mengenai pendapatan yang akan diterima perusahaan pada periode yang akan datang. Forecast pendapatan akan tergantung pada strategi perusahaan yang akan digunakan, misal : apakah akan ada diversifikasi produk, pembukaan cabang baru, perluasan segmen pasar, dan lain2. Dari sini akan ditentukan forecast volume penjualan yang akan dicapai. Dari volume penjualan akan dapat dilakukan perhitungan forecast pendapatan dengan beberapa asumsi, misal : harga jual. Jumlah cash flow masuk dari pendapatan dapat disusun dengan beberapa asumsi, misal : jatuh tempo piutang, forecast piutang yang dapat tertagih.
Dari forecast volume penjualan dapat dilakukan forecast dari permintaan untuk membuat produk yang siap dijual, yang mencakup kebutuhan bahan, tenaga kerja, kebutuhan investasi/alat, dan waktu serta transportasi selama tahapan-tahapan pemasokan. Jika secara volume dapat dilakukan forecasting, maka akan dilakukan perhitungan secara nilai dengan didasarkan beberapa asumsi. Selanjutnya akan dapat dilakukan forecast atas cash flow keluar.
Forecast cash flow inand out dapat digunakan untuk melihat kemampuan arus kas perusahaan dimasa yang akan datang, apakah dalam kondisi surplus atau deficit. Dan dari kondisi ini dapat dilakukan suatu pengambilan keputusan apakah diperlukan financing dari luar, misal : bank atau investor.
Dengan disusunkan suatu perencanaan keuangan dapat dilakukan pengendalian atas kegiatan investasi, biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan.Perencanaan keuangan dapat memudahkan koordinasi pimpinan perusahaan dengan berbagai fungsi atau dengan bawahannya.
Pengendalian terhadap perencanaan keuangan diperlukan dengan menganalisa varian yang terjadi antara rencana dengan realisasi. Perubahan yang selalu mutlak terjadi pada setiap anggaran perusahaan perlu kita nilai apakah perubahan itu dapat dianggap sebagai suatu yang wajar, artinya varians itu mutlak dan wajar tidak dapat dihindari atau perubahan itu dianggap suatu yang tidap wajar, yang disebabkan oleh kurangnya pengawasan dan terjadinya pemborosan.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang ingin survive dalam waktu lama harus mempertimbangkan perencanaan keuangan perusahaan dalam jangka panjang. Dimana perencanaan keuangan dapat disamakan dengan fungsi manajemen, dimulai dari perencanaan, organizing, action/pelaksanaan dengan selalu dilakukan mentoring, dan yang terakhir adalah kontrol atas realisasi dengan rencana yang sudah ditetapkan.
Untuk membantu perusahaan, perusahaan juga dapat bekerja sama dengan pihak professional yang dapat membantu perusahaan dalam membuat perencanaan keuangan serta menilai kewajaran atas realisasi dari perencanaan yang telah dilakukan.Pihakprofessionaldapat membantu perusahaan dalam mengarahkanagar tidak salah jalan dalam melakukan pengambilan keputusan.