Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

"TALENT MANAGEMENT", KARYAWAN BUKAN LAGI SEKEDAR FAKTOR PRODUKSI

29 June 2019
Category: HUMAN RESOURCE
Penulis:         Suryatni Handayani, M. Psi, Psikolog

“Corporate Culture Harus Memanusiakan Semua Kekuatan Sumber Daya Manusia, Tanpa Menjadikan Manusia Sebagai Mesin-Mesin Produksi Buat Keuntungan Pihak-Pihak Tertentu Saja.” – Djajendra

Manusia yang bekerja sekarang tidak lagi dipandang sekedar sebagai faktor produksi, atau setara dengan bahan baku produk, maupun sekedar pelengkap mesin saja.

Perubahan ini mulai nampak dengan berubah istilah yang digunakan dari Manajemen Personalia, menjadi Manajemen Sumber Daya Manusia/MSDM, atau Human Resources Management. Tidak hanya itu, istilah Human Capital and Human Investment, menjadi indikator kunci manusia memegang peranan kunci dalam dinamika sebuah perusahaan. Bahkan dianggap sebagai penentu keberhasilan perusahaan itu sendiri.

Kesadaran dan pemahaman pentingnya karyawan sebagai sumberdaya manusia dalam sebuah perusahaan, maka pemilik perusahaan berlomba-lomba untuk mencari, mendidik, mengembangkan dan melatih SDM-nya agar memiliki kemampuan, kepakaran dan kapasitas serta kapabilitas yang dibutuhkan untuk menjadikan perusahaan tersebut berhasil.

Manajemen Talenta

Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai sebuah Ilmu dibidang Manajemen sekarang, menjadi sesuatu yang mekanistik saja terjadinya dalam business day by day operations. Perkembangan pelaksanaan MSDM terus bergeser seturut dengan dinamika perubahan lingkungan yang dihadapi disekitarnya. Baik karena perubahan teknologi, informasi, komunikasi, ekonomi, hukum, dan sebagainya, juga karena kebutuhan masyarakat akan produk dan jasa berubah, maka MSDM turut berubah.

Sehingga saat ini mulai mendapatkan bentuk dan perhatian yang serius tentang Talent Management sebagai sebuah pendekatan baru dalam mengelola Sumber Daya Manusia. Management talent merupakan pendekatan baru, modern yang menempatkan peran kunci dan mendasar manusia dalam mengelola perusahaan.

Guru Besar Manajamen Sumber Daya Manusia, Prof. Gary Dessler, dalam buku terbarunya tentang Human Resource Management (2017), menjelaskan pentingnya Talent Management dengan membedakannya dengan Pandangan Manajemen Tradisoional tentang Proses MSDM.

Dalam Pandangan Manajemen Tradisional menunjukkan urut-urutan langkah yang harus dilewati dalam menjalankan MSDM, yaitu:

  • Decide what positions to fill
  • Build a pool of job candidates
  • Obtain application forms
  • Use selection tools
  • Decide to whom to make an offer
  • Orient, train, and develop employees
  • Appraise employees
  • Compensate employees to maintain their motivation

Kedelapan tahapan diatas merupakan kegiatan rutin operasional yang dilakukan oleh setiap perusahaan manapun, dan telah menjadi pengetahuan dasar yang harus dimiliki oleh semua HRD Manager bahkan juga HRD Director dalam sebuah perusahaan.

Yang dibutuhkan adalah cara memandang dan mengelola ke 8 tahapan proses manajemen sumber daya manusia itu, agar hasil yang diharapkan betul-betul terwujud, yaitu tercapainya kecocokan/mapping atau matching antara kualifikasi dari job dengan orang yang akan mengisi job tersebut.

Dessler mendefinisikan "Talent Management sebagai the goal-oriented and integrated process of planning, recruiting, developing, managing, and compensating employees".

Ini artinya, bahwa "talent management apporoach" mengikuti prinsip-prinsip dasar yang harus dipenuhi, yaitu:

Pinsip-1: Apakah rekrutmen karyawan, testing, training, atau pembayaran gaji akan mampu menghasilkan karyawan yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk mewujudukan tujuan akhir perusahaan?

Prinsip-2: Terjadinya inter-relasi antara recruiting dan training, sebagai konsekuensi kebutuhan calon karyawan ketika memasuki perusahaan.

Prinsip-3: Karena talent management itu harus holistic dan integrated, yaitu kecocokan antara profile job dalam hal KSAO atau disebut Competencies dengan tuntutan pada proses recruiting yang dilaksanakan.

Prinsip-4: Pentingnya terjadi koordinasi/integrasi antara fungsi talent management seperti rekrutmen dan pelatihan.

Dengan demikian, difahami bahwa proses manajemen talent itu bukan lagi sebuah tahapan, tetapi merupakan pendekatan kunci dalam memandang, mengelola secara operasional fungsi-fungsi MSDM itu.

Sesungguhnya, tujuan akhir yang harus dijaga oleh sebuah proses MSDM adalah tersedianya SDM atau karyawan-karyawan yang memiliki perilaku dan kompetensi yang betul-betul dibutuhkan atau disyaratkan bagi tercapainya tujuan akhir perusahaan.

   For Further Information, Please Contact Us!