Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

PENTINGNYA SIKAP ASERTIF UNTUK SEORANG SEKRETARIS

02 April 2018
Category: SECRETARY
Penulis:         Arin Dwi Puspita
PENTINGNYA SIKAP ASERTIF UNTUK SEORANG SEKRETARIS

Kehidupan kita tidak pernah lepas dari yang namanya berkomunikasi apalagi dalam dunia pekerjaan tentunya kita lebih banyak berkomunikasi dengan rekan kerja. Dalam menjalin komunikasi dengan orang lain, tentunya terdapat berbagai perbedaan dalam berkomunikasinya. Ada karakter yang berani dalam melontarkan ide-ide, permasalahan dalam pekerjaan, dan mengungkapkan perasaannya secara terbuka. Namun ada pula orang yang hati-hati, bahkan takut atau sama sekali tidak mengungkapkannya secara terang-terangan yang dirasakannya.

Kategori dalam komunikasi terbagi menjadi tiga dalam lingkup dunia kerja, biasanya kita menemui orang yang Agresif, Submisif, Asertif. Pertama tipe Agresif adalah orang yang mengekspresikan perasaannya secara langsung atau biasanya disebut blak-blakan, cenderung dominan, kritis. Kedua Submisif orang yang kurang berani, lebih mengalah, kurang percaya diri, penghindar konflik, dan kurang pandai bicara. Ketiga Asertif adalah kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif tanpa terlalu banyak terganggu, dan berani menyuarakan sesuatu yang menjadi pendapatnya dengan tetap menghargai orang lain.

Apakah memiliki karakter asertif ini perlu? Sangat perlu apalagi dalam dunia kerja, supaya kita lebih mengenal diri sendiri dan lebih jujur dalam membina hubungan dengan rekan kerja. Dengan kita bersikap asertif kita dapat belajar lebih menghargai diri sendiri dan orang lain. Mau mendengarkan orang lain baik saran maupun pujian, untuk mengkontrol diri, mengembangkan kemampuan untuk menolak tanpa merasa bersalah, dan berani meminta bantuan orang lain ketika membutuhkan.

Perilaku Asertif adalah contoh Komunikasi Efektif yang berguna dalam Pengembangan Diri dan Profesi kita sebagai sekretaris. Karena seorang sekretaris tentunya menjadi “tangan kanan” pimpinan akan banyak berkomunikasi dengan banyak pihak mulai bawahannya dan relasi-relasi perusahaan. Karena menjadi asertif ini cukup mudah, dan tentunya akan kita alamidi lingkungan kerja. Misalkan sikap asertif ini kita terapkan ketika kita berkomunikasi dengan pimpinan karena adanya selisih paham, kita menjadi sekretaris tentunya harus profesional dan meng-update pengetahuan dan skill, ketika pimpinan memberikan tugas atau perintah, namun menurut kita itu adalah hal yang kurang tepat dan kita memberi tahu alasan kenapa kita menolak dengan alasan yang jelas, dan tetap menghormati pimpinan sehingga tetap menghasilkan hasil yang terbaik untuk pimpinan. Jadi orang yang bersikap asertif tahu apa sebab akibat yang dilakukan, dengan selalu menghormati dan memahami orang lain.

Lalu bagaimana jika kita masih cenderung memiliki karakter Agresif atau Submisif? Tidak usah khawatir karena pada dasarnya karakter Asertif ini masih bisa dilatih dan dikembangkan. Selalu coba melakukan yang terbaik, mulai dari bersikap tegas, berani menyatakan pendapat, berani menjelaskan, tegas, dan janganlah mudah merasa bersalah. Karena kita tidak bertanggung jawab atas kehidupan orang lain atau atas kebahagiaan orang lain.

Salah satu tugas dari sekretaris perusahaan yaitu menjadi jembatan informasi bagi pimpinan kepada karyawannya. Tentunya ketika pimpinan memberikan instruksi kepada sekretaris untuk menginformasikan suatu kebijakan baru yang banyak karyawan yang masih belum setuju karena suatu hal. Jika sekretaris tersebut agresif dia akan menyampaikan kepada pimpinan tersebut dengan komunikasi yang agresif dan tidak memikirkan orang lain, dan sekretaris yang asertif dia akan menghargai orang lain, dimana di depan pimpinan dia akan tetap menghormati keputusannya, dan didepan karyawan tentunya akan menghargai juga dengan menyampaikan dengan tegas, jujur namun tetep menghargai pendapat dari para karyawan, dan sekretaris yang asertif dia akan menampung saran dari karyawan untuk disampaikan kepada pimpinan demi kebaikan bersama.

Banyak ditemui dalam lingkungan pekerjaan, adanya gesekan antar rekan kerja dimana tipe orang berbeda-beda dengan ego yang beda. Salah satu caranya adalah empati, cara efektif kita dalam memahami orang lain, dan ini memerlukan banyak latihan dengan sering mendengarkan permasalahan rekan atau teman kerja Anda. Karena memahami orang Lain harus dimulai dengan melihat orang tersebut sebagai kembaran diri sendiri yang mempunyai keinginan dan kebutuhan sama persis. Orang yang Asertif akan menyampaikan keinginannya, dan tidak perlu menggunakan bahasa yang sulit dimengerti lawan bicara, akan tetapi cukup dengan ungkapan dan pernyataan sederhana, sehingga jelas maksud untuk kebaikan bersama.

Orang yang berkomunikasi asertif ini permintaannya dilakukan dengan wajar, sopan dan penolakan pun dilakukan dengan sopan dan tidak menyakiti perasaan orang lain atau diri sendiri, tetap menghargai orang lain. Namun tidak selamanya perilaku komunikasi submisif atau agresif merupakan pilihan yang salah, semua tergantung dari kondisi dan keadaan lingkungan sekitar Anda. Orang asertif menjalankan keinginannya demi kebaikan bersama tidak saling mendahulukan pendapat masing-masing namun mengutamakan kebersamaan. Istilah dalam komunikasi Asertif ini adalah “I’m OK You are OK”.

   For Further Information, Please Contact Us!