Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

ACCRUAL VS CASH BASIS ACCOUNTING: WHAT’S THE BEST FOR YOUR COMPANY?

01 March 2018
Category: MANAGEMENT SYSTEM
Penulis:         Natassia Irene, S.E.
ACCRUAL VS CASH BASIS ACCOUNTING: WHAT’S THE BEST FOR YOUR COMPANY?

Setiap perusahaan yang didirikan pasti salah satunya mempunyai tujuan untuk menghasilkan laba. Informasi terkait berapa laba yang dihasilkan setiap bulannya, dapat diperoleh dengan membuat Laporan Keuangan. Dalam menghasilkan Laporan Keuangan itu sendiri, harus ada pencatatan transaksi yang dilakukan oleh Bagian Akuntansi.

Pada teori akuntansi, pencatatan transaksi dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu accrual basis ataupun cash basis. Perbedaan yang mendasar dari kedua metode tersebut adalah waktu pencatatan dari setiap transaksi yang terjadi. Untuk accrual basis, pendapatan dan biaya dicatat pada saat terjadinya transaksi. Namun, apabila menggunakan cash basis, pendapatan diakui pada saat perusahaan menerima pembayaran dari Konsumen, dan biaya diakui pada saat perusahaan melakukan pembayaran ke Supplier. Pada penggunaan metode cash basis, perusahaan tidak mencatat adanya piutang maupun hutang.

Perbedaan pencatatan dalam kedua metode akuntansi tersebut dapat menyebabkan perbedaan nominal laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Berikut adalah contoh pencatatan transaksi menggunakan accrual basis dan cash basis untuk mengetahui laba di bulan Maret:

    1.Pada bulan Maret, PT. A menjual barang produksinya sebesar Rp 10.000.000 kepada Konsumen yang dibayarkan pada bulan April

    2.Pada bulan Maret, PT. A membayar biaya pemeliharaan kendaraan kepada Supplier sebesar Rp 2.000.000 atas service kendaraan yang telah dilakukan di bulan Februari.

    3.Pada bulan Maret, PT. A mendapatkan pembayaran dari Konsumen sebesar Rp 15.000.000 atas transaksi penjualan yang dilakukan di bulan Januari.

    4.Pada bulan Maret, PT. A melakukan pembelian komputer sebesar Rp 4.000.000 yang dibayarkan pada bulan Mei.

Cash Basis Accounting

Pada cash basis, perusahaan hanya mengakui transaksi nomor 2 dan 3, dimana perusahaan benar-benar menerima uang dari Konsumen dan mengeluarkan uang untuk membayar Supplier. Sehingga, pada metode ini, perusahaan mendapatkan laba sebesar:

Laba = Rp 15.000.000 – Rp 2.000.000 = Rp 13.000.000

Accrual Basis Accounting

Untuk metode ini, perusahaan melakukan pencatatan transaksi untuk nomor 1 dan 4, dimana waktu transaksi tersebut terjadi. Apabila menggunakan metode ini, laba perusahaan adalah:

Laba = Rp 10.000.000 – Rp 4.000.000 = Rp 6.000.000

Pada contoh di atas, sangat terlihat perbedaan laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Hal ini dapat membuat perusahaan bingung dalam menentukan metode yang harusnya digunakan. Namun, yang harus diketahui adalah penentuan metode pencatatan transaksi yang digunakan tidak bergantung berdasarkan besar atau kecilnya laba yang dihasilkan.

Untuk perusahaan berskala kecil, perusahaan cukup menggunakan metode cash basis yang tidak rumit dalam pencatatannya. Dalam metode ini, perusahaan akan lebih mudah menelusuri penerimaan dan pengeluaran uang dari kas maupun dari bank karena tidak ada pencatatan piutang maupun hutang.

Apabila perusahaan berskala medium hingga besar, perusahaan harus menggunakan metode accrual basis. Penggunaan metode accrual basis dapat memberikan keuntungan lebih dibandingkan dengan cash basis. Accrual basis memberikan gambaran yang lebih baik terkait posisi perusahaan pada bulan tersebut karena pencatatan berdasarkan periode terjadinya transaksi, sehingga perusahaan mengerti apa yang harus dilakukan ke depannya. Selain itu, penggunaan metode accrual basis wajib digunakan untuk perusahaan go public yang melakukan audit setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan metode accrual basis sesuai dengan teori akuntansi, yaitu matching concept dimana pendapatan dan biaya diakui sesuai periode terjadinya transaksi.

Jadi, melalui penjelasan ini perusahaan dapat memilih metode yang digunakan sesuai dengan skala dan kebutuhan perusahaan. Apabila perusahaan masih ragu dalam memilih metode yang digunakan dan bagaimana melakukan pencatatan yang benar dalam setiap transaksinya, perusahaan dapat berkonsultan dengan pihak professional.

   For Further Information, Please Contact Us!