Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

BUILDING HUMAN CAPITAL MINDSET IN MILLENIAL ERA

15 February 2018
Category: HUMAN RESOURCE
Penulis:         Kita Sumanto, S.E
BUILDING HUMAN CAPITAL MINDSET IN MILLENIAL ERA

Beberapa tahun belakangan ini istilah Human Capital menjadi primadona di kalangan profesional SDM Indonesia. Dimana mereka memperkenalkan istilah tersebut tidak hanya pada perusahaan tempat mereka bekerja melainkan juga kepada pihak lain seperti halnya rekanan, pelanggan dst.. Hingga pada akhirnya banyak perusahaan yang berlomba-lomba mengganti istilah “Human Resources” menjadi “Human Capital”. Kurang dapat dipahami motif sebenarnya akan penggantian istilah tersebut, apakah hanya sekedar mengikuti tren ataukah karena memang perusahaan benar-benar paham mengenai sistem pengelolaan Human Capital di Perusahaan mereka.

Beberapa perusahaan bahkan dengan bangga mengatakan bahwa perusahaan telah mengikuti era SDM baru, dengan harapan ketika sumber daya manusia dikelola dengan baik akan membawa dampak positif bagi perusahaan mereka. Namun terlepas terhadap paham atau tidaknya sebuah perusahaan, paling tidak mereka sudah mau membuka diri terhadap hal-hal baru, menerima hal baru sebagai suatu yang positif dan membawa semangat baru dengan pola yang baru.

Tapi sebenarnya apakah Human Capital tersebut?

Pola dasar pemikiran Human Capital adalah bagaimana cara memandang manusia dalam perusahaan. Manusia dipandang sebagai aset perusahaan (Intangible Asset) yang mampu memberikan keberhasilan dalam keberlangsungan suatu organisasi. Diharapkan saat pertama kali merekrut mereka sebagai karyawan sudah dapat langsung diprediksi bahwa biaya rekrutmen yang dikeluarkan akan sebanding dengan pemasukan yang Perusahaan peroleh saat karyawan tersebut mengambil perannya dan berkontribusi untuk kemajuan Perusahaan. Mereka dapat menyewakan modal atau dengan kata lain adalah kompetensi yang dimiliki individu dapat memberikan warna kepada organisasi atau perusahaan sehingga menunjang keberhasilan terutama dalam mencapai produktivitas perusahaan.

Di era milenial saat ini, konsep human capital sangat diperlukan perusahaan dalam mengelola karyawan. Hal ini ditunjang dengan generasi produktif saat ini adalah generasi Y dan Z. Dimana mereka akan cenderung lebih suka terhadap pekerjaan dinamis dan membutuhkan tantangan namun sudah tersistem dengan baik. Oleh karena itu, bagaimana cara membangun Human Capital Mindset di era kerja saat ini?

Hal yang dapat dilakukan adalah dengan membangun sistem yang baik di perusahaan. Meliputi apa sajakah membangun sistem yang baik di Perusahaan?

  1. Membangun sistem rekrutmen dan seleksi yang profesional dengan menjunjung tinggi nilai integritas dalam proses dan prosedur seleksi. Transaparansi merupakan tahap awal yang sangat diperlukan guna mendapatkan human capital yang berdaya saing tinggi.
  2. Perusahaan perlu melakukan sosialisasi tentang perubahan era dan tantangan baru yang dihadapi SDM. Dalam sosialisasi tersebut diselipkan motivasi yang dapat menanamkan growth mindset pada karyawan. Sehingga karyawan menjadi berani berinovasi, mau belajar, mau mengasah kemampuan lebih tajam lagi, dan mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik yang dimiliki untuk menjadi lebih baik.
  3. Menerapkan prinsip “the right man in the right competence”. Sehingga karyawan mampu memberikan kinerja terbaiknya sesuai dengan bidang kemampuannya.
  4. Mulai meninggalkan pola hit and run dalam training and development karyawan. Dimana dahulu karyawan diberi pelatihan dan ditinggalkan begitu saja, namun saat ini perlu adanya pengaplikasian hasil training kepada pekerjaan sehari-hari dan diberi penilaian. Pentingnya kegiatan on the job training membuat pelatihan yang pernah diikuti diaplikasikan didunia kerja. Tidak hanya individu yang memperoleh manfaat namun juga team yang bekerjasama dengannya.
  5. Berikan based learning atau pembelajaran berbasis problem-problem nyata yang ada dalam pekerjaan. Sistem ini dinilai lebih efektif karena karyawan dihadapkan langsung dengan problematika yang terjadi di lingkungan perusahaan. Kegiatan ini juga lebih baik dilakukan secara kontinyu dalam sesi pertemuan pendek namun rutin selama beberapa periode. Setelah itu dilakukan sesi follow up guna memantau apakah sistem tersebut benar-benar berdampak bagi peningkatan kinerja individu, tim atau justru sebaliknya sehingga perlu dievaluasi kembali.
  6. Perusahaan perlu bergerak ke arah hasil yang terukur. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan performance scrorecard dan measurement yang objektif. Salah satu pengukurannya dapat menggunakan Key Performance Indicator (KPI). Sehingga setiap pekerjaan kunci pemegang jabatan dapat dilakukan penilaian dan mentrigger pemegang jabatan untuk mencapai hasil yang optimal. Dari sana kemudian perusahaan dapat menghargai upaya karyawan dengan memberikan bonus produktivitas sesuai dengan kontribusi yang dihasilkan. Disinilah sistem imbalan layak dapat diterima oleh karyawan atas upaya yang mereka lakukan.
  7. Menerapkan sistem pengawasan yang efektif sehingga memunculkan kesadaran karyawan untuk bekerja sesuai dengan nilai etika kerja yang profesional
  8. Mendukung adanya pengembangan e-governance. Kemajuan teknologi tentunya akan membuat pekerjaan semakin cepat dan nyaman. Hal ini juga akan mempermudah karyawan dalam bekerja.

Beberapa hal diatas merupakan cara perusahaan membangun Human Capital Mindset di Perusahaan. Tidak hanya manajemen yang berubah dengan sistem yang ditetapkan seperti halnya diatas namun disini lain perlu juga menumbuhkan wawasan kepada karyawan. Peran mereka sangat besar dimana sebagus apapun sistemnya jika tidak ada yang mengaplikasikannya dilapangan maka hasilnya menjadi jauh dari kata maksimal. Demikian dengan pemikiran yang positif, kesadaran serta kemauan karyawan untuk mendukung perusahaan ke arah yang lebih baik maka diharapkan terjadi hubungan yang sama-sama menguntungkan diantara Perusahaan dan karyawan. Karena hanya dengan sinergi maka perusahaan dapat menghadapi tantangan ke depanm berkompetisi serta memiliki daya saing.

   For Further Information, Please Contact Us!