Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

STRATEGI MENGANTISIPASI KESENJANGAN GENERASI

04 January 2018
Category: HUMAN RESOURCE
Penulis:         Ketut Dewi P., S. Psi
STRATEGI MENGANTISIPASI KESENJANGAN GENERASI

Sebagai generasi millenial, apakah Anda sering memperoleh teguran dari atasan?

Apakah Anda sering berselisih paham dengan atasan?

Apakah Anda sering merasa bingung dengan bagaimana pola pikir atasan Anda?

Generasi millenial memang memiliki perbedaan yang cukup jauh dengan generasi sebelumnya apalagi jika itu adalah generasi baby boomers. Generasi millenial sering kali dianggap sebagai generasi yang menyusahkan, sulit dipahami dan memiliki banyak kemauan bila dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Banyak kesenjangan yang terjadi antara orang-orang yang lahir pada masa baby boomers dengan generasi millenial. Salah satunya adalah besarnya gap antara para baby boomers dan millenialis.

Kesenjangan dan gap yang terjadi antara kedua generasi tersebut sering kali membuat para generasi millenial mengambil tindakan cepat, yaitu berhenti bekerja dan mencari pekerjaan lain. Survei terbaru yang dilakukan oleh Deloitte pada 30 negara maju dan berkembang, 38% tenaga kerja generasi millenial berencana pindah perusahaan dalam 2 tahun mendatang.

Sebuah fakta menyebutkan bahwa memasuki 2020, perusahaan harus menerima perubahan masif ini. Pasalnya, diperkirakan di tahun 2020, generasi millenial sudah mendominasi 50% operasi seluruh perusahaan di dunia. Perusahaan yang masih memiliki cara konvensional dapat dipastikan tidak mampu bertahan, dan perusahaan yang mampu beradaptasi dengan tuntutan generasi dan menggunakan powernya untuk maju akan mampu bertahan. Salah satu hal yang membedakan para millenialis dengan para baby boomers adalah adanya tuntutan agar para millenials tidak dikekang, sebaliknya diberikan kepercayaan.

Untuk itu, bagi Anda para generasi millenial, sebelum kehadiran anda semakin dianggap sebagai sebuah ancaman besar oleh baby boomers, sebaiknya perlu menyelaraskan perilaku sehingga sejalan dengan baby boomers. Upaya yang perlu dilakukan diantaranya melalui :

  1. Give a Respect and Listen to Your Supervisors. Generasi millenial pada umumnya di anggap sebagai generasi yang lebih suka bila diberi kebebasan terhadap role yang akan mereka ambil dalam perusahaan. Mereka ingin melakukan sesuatu yang mereka sukai sesuai dengan passion mereka, dan meskipun mereka tidak mempunyai hak untuk memilah segala hal, setidaknya dengan adanya kebebasan ini, mereka merasa diberikan kepercayaan sepenuhnya dari perusahaan. Walaupun begitu, sebaiknya anda sebagai generasi millennial tetap harus mendengarkan apa kata atasan. Anda boleh memiliki ketertarikan dan keinginan tersendiri, tapi tetaplah berusaha untuk menghormati atasan sebagai orang yang lebih dahulu berkecimpung di bidang tersebut. Sebagai orang yang telah masuk dalam dunia kerja, anda perlu banyak membuka mata dan telinga. Dengarkanlah setiap masukan bahkan kritikan dari atasan.
  2. Be a Proactive youngster .Generasi Millenial memiliki anggapan bahwa cara konvensional sudah tidak lagi ampuh untuk mendidik mereka di era globalisasi ini. Generasi millenial menganggap, perusahaan harus memberikan ruang bagi mereka untuk memecahkan masalah dengan caranya sendiri. Walaupun begitu, anda harus tetap mengenali lingkungan kerja anda. Cobalah untuk mengamati lingkungan pekerjaan anda. Hal-hal apa yang sedang dialami oleh lingkungan kerja anda, ataupun hal-hal apa saja yang sedang di butuhkan oleh lingkungan pekerjaan anda. Setelah mengetahui kebutuhan lingkungan, tunjukan performa kerja sebaik mungkin. Apapun pekerjaan yang anda jalani, tentunya akan menuntut anda untuk memiliki profesionalitas tinggi. Tunjukan bahwa anda sebagai generasi millenial mampu memberikan kontibusi kepada rekan-rekan kerja anda
  3. Be a Smart and Creative, not a Stubborn. Generasi Millenial sangat dikenal memiliki pola pikir terbuka dan out of the box. Untuk itu, mereka seringkali menggunakan kreatifitas mereka dalam bekerja. Namun yang menjadi permasalahan adalah, apakah hasil kerja sesuai dengan budaya perusahaan. Seringkali terjadi ketidak cocokan antara hasil kerja generasi Millenial dengan budaya kerja perusahaan. Untuk itu sebagai generasi Millenial, anda perlu mengetahui betul bagaimana tempat anda bekerja. Anda tetap harus menyelaraskan kreatifitas yang anda miliki dengan visi, misi dan juga budaya perusahaan. Apabila anda memiliki suatu ide, anda dapat mengkomunikasikan kepada atasan terlebih dahulu, untuk menghindari adanya benturan antara kreatifitas dan juga budaya yang dimiliki oleh kantor

   For Further Information, Please Contact Us!