Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

A Sense Of Belonging To Organization

18 August 2017
Category: SECRETARY
Penulis:         Ayun Dwi Oktora
A Sense Of Belonging To Organization

Sense of Belonging dapat diartikan sebagai rasa memiliki suatu kelompok atau organisasi dalam diri anggotanya dengan ditunjukkan melalui ekspresi dan tindakan. Rasa memiliki seseorang dapat dilihat melalui tindakannya seperti peduli, ber-empaty, serta memiliki motivasi dan inisiatif untuk membudidayakan dirinya sendiri walaupun tidak ada stimulan. Banyak sekali contoh rasa memiliki dalam kehidupan sehari hari, contohnya ketika seseorang merasa memiliki rumah maka tentu saja dia akan merawat, membersihkan dan menjaga rumah tersebut. Bahkan disaat tidak memiliki pembantu, seluruh keluarga akan gotong-royong untuk membersihkan dan merawat rumah mereka bahkan untuk mengosek WC dan membersihkan selokan sekalipun. Contoh konkret lainnya, ketika seorang ibu memiliki anak maka dia akan senantiasa memberikan yang terbaik mulai dari makanan, pakaian, sekolah dan kebutuhan-kebutuhan lainnya pun akan diberikan yang terbaik. Hal ini terjadi karena adanya keterikatan batin antara orang tua dengan anaknya yang begitu besar sehingga orang tua rela berkorban demi anak tersebut.

Namun sangat disayangkan, didunia kerja hanya beberapa karyawan saja yang mempunyai rasa memiliki terhadap organisasi. Banyak orang beranggapan bahwa Organisasi adalah sesuatu yang tidak bernyawa, namun sebenarnya organisasi tersebut memiliki nyawa yang tertuang lewat visi, misi baik itu yang melekat pada organisasi itu sendiri maupun pada pimpinan yang ada didalamnya.Selain itu cukup banyak yang memandang pekerjaan sebagai suatu beban dan organisasi/perusahaan hanyalah suatu pihak yang memberikan gaji demi kelangsungan hidup. Sehingga secara batin tidak ada keterikatan antara karyawan dengan organisasi/perusahaan.

Bila banyak karyawan dalam suatu perusahaan yang tidak mempunyai rasa memiliki terhadap perusahaan tersebut, maka yang akan terjadi adalah morat-marit, kekacauan, pemborosan akibat penyepelean hal-hal kecil. Hal ini dapat dicontohkan seperti: lupa ataupun ketidakpedulian dalam mematikan kran kamar mandi, atau dalam hal mematikan pendingin ruangan, lampu dan komputer saat hendak pulang dari kantor. Apabila hal ini terus menerus secara otomatis akan membuat kerugian bagi perusahaan. Untuk itu, haruslah dipahami dahulu bahwa kemajuan ataupun kemunduran perusahaan akan berdampak pada karyawan juga. Selain itu banyak karyawan yang tidak peduli terhadap nasib perusahaan, karena mereka beranggapan bahwa tujuan dan motivasi dalam bekerja hanyalah semata-mata untuk mencari nafkah demi mewujudkan impian pribadi.

Rasa memiliki karyawan terhadap perusahaan memang sangat penting dan sangat diperlukan demi keberlangsungan perusahaan namun jangan sampai terjadi kesalahpahaman mengenai "Rasa Memiliki" tersebut. Kesalahpahaman arti rasa memiliki bisa berdampak sangat fatal bagi perusahaan, jika karyawan menganggap asset perusahaan adalah miliknya pribadi sehingga dipergunakannya dengan tanpa batas bahkan membawanya pulang kerumahnya. Untuk itu penyamaan arti Rasa memiliki karyawan terhadap perusahaan sangat penting, sehingga tidak disalah artikan demikian.

Menciptakan rasa memiliki pada karyawan haruslah dimulai dari para pemimpin perusahaan itu sendiri. Bagaimana seorang pemimpin dapat memberikan contoh kepada anak buahnya sehingga lambat laun akan terbentuk budaya perusahaan yang saling peduli dan ikut merasa memiliki. Selain itu, peran penting pemimpin dalam memperlakukan anak buahnya juga berdampak pada cinta terhadap perusahaan. Justru tumbuhnya rasa memiliki pada karyawan terhadap perusahaan mulai tumbuh pada saat seseorang tersebut baru pertama kali masuk dan mempelajari/memahami kode etik dan peraturan dalam organisasi tersebut. Setelah memahami hal tersebut, karyawan tersebut akan melihat kondisi dan berusaha untuk menyesuaikan diri sehingga dapat diterima di lingkungan tersebut. Apabila dari usaha tersebut orang tersebut merasa dihargai dan diterima maka akan timbulah empati terhadap perusahaan yang pada akhirnya terbentuk rasa memiliki dalam diri orang tersebut. Selain itu, berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin terhadap bawahannya terutama bagi karyawan baru:

1. Sopan dan santun dalam memberikan arahan dan perintah kepada bawahannya.

2. Menghargai hasil kerja bawahannya.

3.Memberikan kepercayaan penuh kepada bawahannya untuk menjalankan pekerjaannya, dengan diimbangi kontrol yang baik dari atasan.

4. Memberikan motivasi serta arahan yang positif kapada bawahannya.

5. Atasan harus bisa menunjukkan rasa memiliki dengan ikut memelihara aset-aset perusahaan sehingga secara otomatis bawahan akan mencotoh tindakan dari atasannya.

Rasa memiliki tidak hanya diciptakan dari satu sisi saja (sisi pemimpin) namun banyak hal yang mempengaruhi salah satunya adalah faktor lingkungan. Selain itu, tantangan terberatnya adalah bagaimana caranya agar seorang karyawan dapat nyaman dan dapat merasakan bahwa kantor adalah rumah keduanya. Sehingga saat dikantor, setiap karyawan merasa aman, nyaman dan tenang. Apabila hubungan antara organisasi dan anggotanya berjalan lancar, maka akan terbentuk sinergi yang baik antar keduanya. Banyak hal yang membuat rasa memiliki pada perusahaan tidak dapat tumbuh yaitu:

1. Kurangnya kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan perusahaan atau organisasi.

2. Kondisi organisasi yang tidak kondusif misalkan tidak ada respek terhadap kehadiran individu sebagai anggota baru.

3. Organisasi tidak memiliki program yang jelas bagi staff baru.

4. Dalam Perusahaan tidak ditemui seseorang yang dapat dijadikan panutan atau andalan.

Terbentuknya rasa memiliki karyawan terhadap perusahaan dapat terjadi apabila ada kolaborasi serta hubungan timbal balik antara karyawan dengan atasan serta rekan kerja lainnya. Penyesuaian diri yang pas dengan didukung oleh lingkungan maka akan terbentuk pribadi-pribadi karyawan yang secara emosional memiliki kedekatan dan rasa memiliki terhadap perusahaan, dengan demikian akan terwujudnya visi dan misi perusahaan, tercapainya target baik itu target produksi maupun target pemasaran yang berujung pada berkembangnya perusahaan itu sendiri.

   For Further Information, Please Contact Us!