Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

Upaya Mengembangkan Bawahan

19 July 2017
Category: HUMAN RESOURCE
Penulis:         Indah Yani, S. Psi
Upaya Mengembangkan Bawahan

Dewasa ini lingkungan berubah begitu cepat. Perkembangan teknologi dan percepatan aktivitas produktif memaksa tiap orang yang ada didalamnya untuk berubah mengikuti perkembangan yang ada. Hampir semua orang setuju bahwa perubahan akan berbicara tentang proses pembelajaran dan pengembangan diri. Oleh karena itu terdapat istilah bahwa proses belajar adalah proses yang berkelanjutan dan tidak berhenti pada satu titik tertentu saja.

Ketika seseorang berhasil menamatkan jenjang pendidikannya dan masuk kedalam dunia kerja, tidak lantas proses belajar telah berhenti pada fase tersebut. Memang proses pembelajaran secara formal didunia pendidikan telah dituntaskan, namun ketika seseorang masuk kedalam dunia kerja, mereka masih harus belajar banyak hal untuk bisa mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan selama dijalur pendidikan. Bahkan untuk mengaplikasikan pengetahuannya, mereka masih dituntut untuk belajar banyak hal. Tidak hanya sekedar bagaimana harus menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan standar prosedur operasional yang ada, namun juga belajar tentang budaya perusahaan dimana ia bekerja, belajar system yang berlaku diperusahaan, dan lain sebagainya.

Dalam prosesnya, mereka mengawali proses bekerja melalui proses training, evaluasi, pengangkatan, penilaian kinerja, coaching, mentoring, counseling dan segala proses lainnya. Saat melewati setiap proses tersebutlah seorang karyawan belajar mengenai tugas dan tanggung jawabnya. Dimana setelah mereka bekerja, skup tanggung jawabnya menjadi lebih luas, tidak hanya sekedar bertanggung jawab untuk pekerjaannya sendiri, namun juga lingkungan, orang lain, dan organisasi secara keseluruhan.

Agar optimal dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seorang karyawan perlu diimbangi dengan arahan oleh atasan. Dalam hal ini setiap atasan tentu saja ingin agar kapasitas bawahannya berkembang sehingga akan memudahkan dalam mencapai target dan sasaran kerja. Hanya memang tidak banyak yang menyadari bahwa tugas untuk mengembangkan bawahan ada ditangan seorang pemimpin/ atasan. Berikut beberapa hal yang akan membantu seorang pemimpin dalam mengembangkan bawahannya:

  1. Kenali Karakter Masing-masing Bawahan. Mengenal karakter masing-masing bawahan merupakan hal pokok yang harus dilakukan oleh setiap atasan karena menentukan strategi pendekatan yang dilakukan, dan tentu saja berbeda-beda antara yang satu dan lainnya. Hal ini akan membantu atasan untuk mengatur dan mengkomunikasikan tujuan agar tepat sasaran.
  2. Melakukan Pemberian Tugas, dan memberikan dukungan ketika mengalami kendala. Sebagai seorang atasan tidak hanya mampu memberikan tugas dan menuntut bawahan dapat menyelesaikan tugas, namun juga memberikan gambaran/ sasaran yang jelas kepada bawahan atas apa yang harus mereka capai. Termasuk membantu bawahan jika mengalami kendala dalam pengerjaannya. Yakni dengan mengajak bawahan dan menstimulasi pemikiran agar dapat menemukan solusi mengatasi kendala yang ada.
  3. Memberikan evaluasi dan umpan balik. Ketika seorang bawahan telah melakukan pekerjaannya, maka perlu diberikan evaluasi atas proses dan pencapaian yang telah dilakukan. Dengan cara demikian membuat bawahan untuk terus melakukan pembelajaran dan tidak hanya bekerja dengan cara yang rutin. Mereka menjadi lebih paham hal-hal yang berpotensi menjadi masalah sehingga dapat lebih antisipatif. Dapat juga melatih bawahan untuk mencari peluang pembelajaran dan mengetahui cara-cara yang lebih efektif dan efisien.
  4. Melakukan fungsi kontrol. Sebagai seorang atasan tentu saja prosentase terkait hal-hal yang sifatnya teknis semakin berkurang, karena lebih menekankan fungsi dan peran yang melekat dari seorang pemimpin. Salah satunya adalah fungsi control. Penting sekali bagi atasan untuk menerapkan system control sekaligus digunakan untuk memantau kinerja timnya.
  5. Melakukan Coaching & Counseling. Melakukan coaching & counseling secara rutin dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan potensi bawahan. Banyak orang berpikir bahwa coaching & counseling dilakukan hanya pada saat ada karyawan yang melakukan kesalahan. Padahal, tidak ada kesalahan pun perlu diadakan coaching & counseling. Diharapkan dengan proses coaching & counseling dengan bertatap muka secara langsung akan membangun hubungan harmonis di dalam tim dan juga menumbuhkan motivasi bawahan untuk mengejar target kerja yang lebih baik.
  6. Memberikan Reward/ pujian. Reward disini dalam artian yang lebih luas, dapat berupa pujian terutama ketika bawahan telah berhasil dalam pencapaian target kerja, atau ucapan terima kasih sebagai penghargaan bahwa ia berkontribusi terhadap suatu pencapaian dalam tugas.

   For Further Information, Please Contact Us!