Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

JANGAN TAKUT DIBANDINGKAN DENGAN ORANG LAIN

09 June 2017
Category: SECRETARY
Penulis:         Uripi Resti Aisyah
JANGAN TAKUT DIBANDINGKAN DENGAN ORANG LAIN

Seorang staf pernah bercerita mengenai perilaku atasannya yang suka membanding-bandingkan kinerja dirinya dengan teman seangkatannya. Ia berpendapat bahwa tindakan tersebut tidak dapat diterima sebab setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sementara itu, seringkali ia sudah mencoba melakukan yang terbaik namun selalu saja ada yang kurang di mata atasan.

Kalimat “membandingkan” seringkali dikategorikan sebagai sesuatu yang kurang berkenan. Namun hal tersebut tidak dapat kita hindari, seiring semakin sengitnya persaingan sumber daya manusia di tempat kerja. Ada beberapa motif atasan melakukan pembandingan stafnya yakni untuk mengevaluasi kinerja staf yang bersangkutan, untuk menumbuhkan jiwa kompetisi serta pengembangan diri agar staf semakin terpacu menampilkan performa kerja terbaik.

Sebagai seorang Sekretaris sudah menjadi kewajiban kita untuk ikut mensukseskan program yang dibuat oleh seorang atasan. Namun peran staf juga tidak kalah penting di dalam suatu organisasi. Perusahaan tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa kerjasama dari masing-masing staf yang ada di dalamnya. Berikut adalah beberapa saran yang bisa kita berikan kepada staf untuk menghadapi situasi tersebut.

    1.Identifikasi mengapa dibandingkan

    Selalu ada alasan mengapa staf tersebut harus dibandingkan dengan karyawan lain. Identifikasi apa yang membuat staf tersebut terlihat lemah. Bantu staf tersebut untuk mengidentifikasi apa yang staf lain kerjakan, dan apa yang ia sendiri kerjakan. Telusuri perbedaannya, baik dari segi performa kerja, cara kerja maupun perbedaan karakter dari masing-masing staf.

    2.Bangun motivasi

    Merupakan hal yang penting menumbuhkan kepercayaan diri staf tersebut. Berikan motivasi bahwa dirinya diterima bekerja di perusahaan itu karena ia dipercaya memiliki kapasitas yang dapat menjadi kontribusi pencapaian tujuan perusahaan. Jangan lupa untuk meyakinkan staf tersebut bahwa ia juga bagian dari keberhasilan perusahaan.

    3.Jadilah yang terbaik

    Tidak harus menjadi karyawan serba bisa. Buat staf tersebut mencari kekuatan dari dirinya dan minta ia untuk perkuat kekuatan tersebut sehingga dapat menjadi personal brand. Seperti halnya Anda sendiri sebagai seorang Sekretaris yang memiliki sistematika kerja yang baik. Maka ajarkan kepada staf hal baik tersebut sehingga dapat menunjang pekerjaannya. Bagaimanapun atasan akan terkesan jika tugas yang ia berikan dapat terselesaikan tepat waktu dan tentunya menghindari komplain “lagi” dari atasan.

    4.Kolaborasi dengan lawan bukan memusuhinya

    Memang untuk sementara waktu staf tersebut akan bersikap menjaga jarak dan menghindar dari staf “kesayangan” atasan. Berikan penjelasan bahwa perilaku kompetitif yang benar adalah ketika kritik yang ia dapatkan dapat memacunya untuk meningkatkan kapasitas diri secara terus-menerus. Pertahankan sikap positif dan sopan, hindari konfrontasi yang ada sesama rekan. Dengan kedekatan keduanya, tentu mereka akan lebih terbuka terhadap pekerjaannya, dengan begitu benchmark pun dapat berjalan.

  1. Terima kenyataan.

Beberapa uraian pekerjaan di perusahaan memang mengharuskan karyawannya untuk berkompetisi. Misalnya jika saat ini Anda diposisikan sebagai sales, dimana akan dikelilingi oleh staf lain yang kompetitif, baik itu dikarenakan karakter pribadinya maupun tuntutan pekerjaan, bagaimanapun juga seorang staf harus bisa menghadapi keadaan tersebut.

Di lain sisi, jika sikap kompetitif tidak termasuk dalam uraian pekerjaan, terkadang hal tersebut menjadi sesuatu yang tidak mengenakkan. Maka arahkan staf untuk mengubah mindset tentang maksud dari pembandingan tersebut. Seringkali ketidaksukaan kita atas persaingan maupun komparasi dengan orang lain adalah karena bayangan rasa tidak nyaman saat kalah. Ada ego yang tergerus, ada citra yang tidak terjaga. Seperti terkuak kelemahan kita. Namun yang juga kurang kita sadari adalah bahwa menghindar dari persaingan telah membuat kita kehilangan momen titik balik kita untuk memacu peningkatan diri sehingga kehilangan peluang untuk aktualisasi diri.

Jadi jangan takut untuk dibanding-bandingkan. Mengutip quote dari inspirator, Mario Teguh, “Tanpa perbandingan, bagaimana engkau akan mengenal dirimu, dan bagaimana engkau tahu engkau ingin jadi apa?”. Bijaklah dalam menghadapi situasi tersebut.

   For Further Information, Please Contact Us!