Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

KONSEKUENSI PROFESI SEKRETARIS

25 October 2016
Category: SECRETARY
Penulis:         Ayun Dwi Oktora
KONSEKUENSI PROFESI SEKRETARIS

Dapat kita saksikan dalam sebuah kisah di film dan novel tentang hubungan romantis yang terjalin antara sekretaris dengan bosnya. Kisah menarik yang muncul dari celah yang tak terduga. Sekretaris yang cantik, seksi dan masih muda yang tertarik akan pengalaman-pengalaman baru. Bosnya yang sudah berkeluarga, gaji besar dan juga masih ingin mendapat pengalaman baru juga. Kisah tersebut sayang sekali bukan hanya fiktif belaka saja, tetapi juga terjadi dalam kehidupan yang nyata. Apabila hubungan itu terjadi, tentu saja kedua belah pihak yang bersalah. Hubungan bos dan sekretaris yang diikat dalam ritme kerja yang padat sering kali membuat nilai-nilai “manusia” menjadi terabaikan.

Oleh karena itu moral dalam profesi sekretaris amat sangat penting. Sekretaris yang mempunyai integritas moral dari semula akan menolak menempuh kemungkinan seperti kisah diatas. Dalam hal ini sekretaris akan berhasil dengan lebih mudah, jika motivasi keagamaannya kuat dan murni. Jadilah sekretaris yang memiliki moral. Memang susah menjadi sekretaris, karena sekretaris dituntut peka dan tanggap dalam segala situasi, dimana sering kali sekretaris berada diantara dua kepentingan. Ketaatan, konfidensialitas dan loyalitas merupakan konsekuensi yang harus dimiliki oleh sekretaris.

Dengan ketaatan bekerja di sebuah perusahaan, sekretaris harus melibatkan diri untuk memenuhi semua perintah dan petunjuk bosnya. Tidak berarti bahwa sekretaris harus taat pada bosnya dengan cara buta, tetapi sekretaris tetap mempunyai tanggung jawab moral terhadap diri sendiri. Sekretaris dapat memilah-milah mana pekerjaan yang memang benar-benar untuk kepentingan perusahaan.

Selain itu, sekretaris juga harus dapat menjaga rahasia perusahaan. Karena pekerjaan sekretaris menuntut untuk tahu banyak mengenai hal-hal yang bersifat rahasia. Seperti yang sering disebutkan bahwa sekretaris adalah tangan kanan bosnya. Oleh karena itu, sekretaris tidak boleh mudah terpengaruh oleh hasutan-hasutan karyawan lain. Perusahaan sangat keberatan apabila rahasianya jatuh kepada pihak lain, khususnya kepada pesaing perusahaan.

Bagi semua karyawan perusahaan termasuk juga sekretaris, loyalitas adalah konsekuensi pokok yang ketiga. Dengan loyalitas untuk dapat merealisasikan tujuan perusahaan dan tidak melakukan sesuatu yang merugikan kepentingan perusahaan. Sehingga peran kita sebagai sekretaris dapat dirasakan hasilnya oleh pimpinan perusahaan maupun karyawan yang lainnya.

Selain konsekuensi tersebut, ada hal yang menjadi keutamaan yang paling penting untuk seorang sekretaris adalah ketelitian dan disiplin. Keutamaan ini sangat berkaitan erat dengan keterampilannya sebagai tenaga profesional. Bisa dibayangkan dengan tuntutan pekerjaan yang begitu banyak, apabila sekretaris tidak teliti maka hal ini akan menghambat pekerjaan dan pastinya akan berpengaruh terhadap pimpinan perusahaan langsung.

Dan juga bisa dibayangkan apabila sekretaris tidak disiplin, hal ini sangat berdampak buruk terhadap segala situasi di perusahaan. Sekretaris harus datang terlebih dahulu sebelum bosnya datang. Mempersiapkan meeting bosnya dengan tepat waktu. Dan selalu me-reminder jadwal-jadwal bosnya setiap hari tanpa ada yang tertinggal ataupun kelupaan. Secara proaktif mengerjakan pekerjaan sesuai deadline yang sudah ditentukan dengan memberikan hasil yang memuaskan kepada bosnya.

Itulah konsekuensi-konsekuensi yang harus dimiliki oleh Sekretaris, karena pekerjaan sekretaris amat bervariasi. Tugas-tugasnya dapat dijalani di banyak bidang yang berbeda. Jadilah sekretaris yang mempunyai integritas moral, memiliki sikap positif, menyenangkan, menghargai, dapat dipercaya dan bertanggung jawab.

   For Further Information, Please Contact Us!