Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

PENGAKUAN AKUNTANSI PENJUALAN PADA PERHOTELAN

27 September 2016
Category: MANAGEMENT SYSTEM
Penulis:         Christine Yohandoyo, S.E., GMA.
PENGAKUAN AKUNTANSI PENJUALAN PADA PERHOTELAN

Pertumbuhan hotel di Indonesia terus meningkat. Perkembangan bisnis perhotelan selama empat tahun terakhir mengalami peningkatan yang sangat pesat. Apa saja yang penjualan yang ada didalam bisnis perhotelan? Dan bagaimana perhitungan akuntansinya? Berikut akan kita bahas penjualan dan perhitungan akuntansi yang ada didalam bisnis perhotelan.

Penjualan didalam bisnis perhotelan dibagi dengan penjualan jasa dan penjualan produk:

    1.Penjualan jasa, antara lain:

    a.Penjualan kamar

    Terdapat beberapa jenis rate yang ditawarkan oleh hotel. Rate tersebut antara lain:

    -Rp300.000,++ --> hal ini berarti harga kamar 300 ribu, ditambah dengan pajak daerah 10% (30 ribu) dan service charge 11% (33 ribu) sehingga total nilai kamar yang dibayar adalah 363 ribu.

    Jurnal pengakuan pendapatan untuk transaksi ini adalah:

Kas 363.000

Pendapatan Kamar 300.000

Hutang Jasa Layanan 33.000

Hutang pajak 30.000

-Rp300.000 nett --> hal ini berarti harga kamar tersebut sudah termasuk pajak daerah dan juga service charge hotel. Untuk itu, jurnal pengakuan pendapatan untuk transaksi ini adalah:

Kas 300.000

Pendapatan Kamar 247.933,88

Hutang Jasa Layanan 27.272,73

Hutang Pajak 24.793,39

Dalam penjualan kamar hotel, biasanya juga ada yang sudah include breakfast dan juga ada yang exclude breakfast. Pada umumnya, hotel memiliki harga standar untuk breakfast. Sehingga, pada saat melakukan jurnal pendapatan kamar, harga breakfast ini akan mengurangi pendapatan kamar dan bertambah pada pendapatan breakfast. Rate penjualan kamar biasanya juga tergantung pada jenis dari kamar. Ada type standart, superior, dan sebagainya tergantung dari hotel tersebut.

Pada umumnya, pengakuan pendapatan kamar ini tidak semudah jurnal yang ada. Seperti yang kita ketahui, biasanya tamu hotel menginap tersebut akan check out pada keesokan paginya. Namun secara akuntansi, kita harus melakukan cut off pada tengah malam (00.00) di tanggal tersebut.

Sehingga akan terbentuk jurnal:

Guest Ledger xxx

Pendapatan Kamar xxx

Guest ledger ini adalah istilah yang digunakan untuk akun sementara untuk menampung jumlah pendapatan yang kita akui sampai tamu tersebut check out. Bila dilakukan pemeriksaan, maka jumlah guest ledger ini harus sama dengan jumlah pendapatan tamu yang masih menginap sampai hari tersebut.

Pada saat tamu melakukan check out, maka akan dilakukan jurnal:

Kas xxx

Guest Ledger xxx

    b.Penjualan Jasa Spa

    Biasanya, hotel-hotel menawarkan adanya jasa spa untuk para tamu hotelnya. Yang perlu diperhatikan untuk jasa spa ini adalah apakah dilakukan oleh pihak intern hotel sendiri atau bekerja sama dengan pihak lain. Bila dilakukan oleh pihak intern sendiri, maka kita boleh mengakui pendapatan itu sebagai pendapatan perusahaan. Namun bila bekerja sama dengan pihak lain, harus diperhatikan perjanjian dengan pihak lain tersebut. Umumnya, sistem dengan pihak lain adalah pembayaran komisi per konsumen yang melakukan spa di hotel tersebut. Atas hal itu, maka kita hanya boleh mengakui pendapatan komisi yang akan diterima saja.

    c.Penjualan Jasa Sewa Ruang

    Hotel-hotel banyak yang menyediakan jasa sewa ruang untuk meeting, wedding, seminar, dan sebagainya. Kita harus memisahkan pendapatan jasa sewa ruang ini dengan pendapatan lain yang biasanya menggandeng dengan sewa ruang tersebut, yaitu penjualan makanan dan minuman (untuk coffee break, untuk makan siang, dsb).

    2.Penjualan produk, antara lain:

    a.Penjualan mini bar

    Bila kita ke kamar hotel, biasanya ada minuman atau makanan ringan di kamar. Ada beberapa type dari kamar yang include dengan mini bar tersebut, dan juga ada yang mengharuskan untuk membayar penggunaan mini bar tersebut.

    b.Penjualan barang konsinyasi

Ada beberapa hotel yang menerima barang titipan dari perusahaan lain untuk dijual oleh tamu hotel. Antara lain: snack makanan khas daerah, souvenir, dan sebagainya. Penjualan ini kita boleh akui ketika dilakukan penjualan, dan kita akui hanya sebesar nilai komisi yang diberikan kepada kita.

Berdasarkan penjelasan di atas kita sudah dapat belajar mengenai jenis penjualan pada bisnis perhotelan. Bagaimana? Apakah anda sudah mengerti sekarang?

   For Further Information, Please Contact Us!