Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

Penerapan Manajemen Kompetensi Sebagai Upaya Menghasilkan Kompetensi Dan Kinerja Yang Optimal

19 April 2016
Category: HUMAN RESOURCE
Penulis:         Dian Khalisha Dwi Nurhadi, S.M.
Penerapan Manajemen Kompetensi Sebagai Upaya Menghasilkan Kompetensi Dan Kinerja Yang Optimal

Beberapa ahli berpandangan bahwa kompetensi yang dimiliki seseorang akan menghasilkan kinerja dengan hasil serupa, dengan kata lain mereka berpendapat rumus kompetensi (competency) adalah sama dengan kinerja (performance) (R.Palan, 2007). Namun kenyataannya, kompetensi tidaklah sama dengan kinerja dimana kompetensi merupakan salah satu faktor yang berperanan penting dalam menghasilkan kinerja. Tentu saja masih ada beberapa faktor yang ikut mendukung membangun kinerja yang efektif, diantaranya lingkungan organisasi, motivasi serta ketrampilan.

Kompetensi hanyalah faktor dasar seseorang menghasilkan kinerja yang unggul, namun bukan berarti mencerminkan hasil dari kinerja itu sendiri. Kompetensi masih dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti lingkungan kerja, insentif, kepemimpinan dst. Seseorang dengan kompetensi yang unggul belum tentu akan menghasilkan kinerja yang unggul pula. Mengapa demikian? Sebagai ilustrasi, Seorang teknisi terbaik di dunia sekalipun, tidak akan dapat berkinerja sesuai standar kelas dunia apabila tidak termotivasi.

Ketidakmampuan seorang teknisi seperti ilustrasi diatas tidak hanya karena kurangnya motivasi namun juga penyebab lainnya seperti tuntutan kerja yang melebihi kapabilitasatau lingkungan organisasi yang tidak mendukung. Oleh karena itu, organisasi harus bisa menyediakan kepemimpinan yang mendukung, kesempatan pengembangan, otonomi yang memadai, dan insentif yang dirancang dengan baik untuk memberi lingkungan yang memotivasi. Salah satu cara untuk dapat membentuk lingkungan organisasi yang mendukung adalah dengan melakukan manajemen kompetensi.

Manajemen kompetensi dapat diartikan sebagai mengidentifikasi, menilai, dan melaporkan level kompetensi karyawan untuk memastikan bahwa organisasi memiliki sumber daya manusia yang memadai untuk menjalankan strateginya.

Menurut R.Palan (2007), terdapat tiga pendekatan utama pada manajemen kompetensi:

    1.Akuisisi kompetensi (competency acquisition)

    Pada pendekatan ini organisasi melakukan upaya yang disengaja dan terencana untuk mendapatkan kompetensi yang diperlukan bagi pertumbuhan dan ekspansi perusahaan. Dengan kata lain, organisasi membentuk summber daya manusia yang dimiliki sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh organisasi untuk tumbuh dan berkembang.

    2.Pengembangan kompetensi (competency development)

    Pendekatan ini dilakukan dengan meningkatkan level kompetensi yang dimiliki karyawan melalui program pengembangan berkelanjutan. Hal ini dilakukan untuk memperkuat apa yang sudah menjadi keunggulan pada diri karyawan tersebut, sehingga organisasi memiliki karyawan dengan kompetensi unggul pada masing-masing bidangnya.

    3.Penyebaran kompetensi (competency deployment)

    Pendekatan ini dilakukan dengan menempatkan karyawan pada berbagai posisi dalam organisasi. Setelah proses tersebut barulah perusahaan menentukan posisi mana yang paling cocok dengan kompetensi karyawan tersebut (best person-position fit).

Bagaimana dengan perusahaan anda? Dengan menerapkan salah satu pendekatan manajemen kompetensi pada tempat kerja kita, maka perusahaan akan dapat membentuk lingkungan kerja yang lebih sesuai dan mendukung sumber daya manusia untuk menghasilkan kinerja yang unggul sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

   For Further Information, Please Contact Us!