BEBERAPA KESALAHAN PERUSAHAAN DALAM MEREKRUT AUDITOR INTERNAL

Kebetuhan perusahaan akan auditor internal semakin hari semakin bertambah. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk bisa mendapatkan sumber daya yang mereka inginkan. Misalnya dengan menggunakan beberapa media cetak maupun elektronik yang kemudian disebar luaskan dilingkungan masyarakat, atau lebih khusus di lingkungan universitas, dengan mahasiswa tingkat akhir sebagai sasaran utamanya. Tidak sedikit perusahaan dalam melakukan pencarian auditor internal sering menunjukan benefit yang akan didapatkan dan juga yang terpenting adalah lingkup pekerjaan yang akan dijalankan oleh orang tersebut apabila diterima untuk bekerja sebagai seorang auditor internal. Sehingga hal inilah yang membuat semakin banyaknya orang yang berminat untuk bekerja sebagai seorang auditor internal, baik karena faktor pendapatan atau bahkan dari faktor pengalaman yang nantinya akan didapatkan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan perusahaan dalam mencari tenaga auditor internal:

1.Tentukan timing yang tepat dalam melakukan proses perekrutan.

Dalam melakukan proses perekrutan tidak boleh dilakukan secara gegabah atau terburu-buru. Sehingga dalam melakukan pencarian staff internal audit, tim perekrutan tidak sedang berada dibawah “tekanan” agar kandidat yang didapatkan nantinya sesuai dengan harapan yang ada. Hal ini bisa dilakukan dengan menentukan batas waktu pengajuan resign bagi karyawan lama yang ingin berhenti bekerja. Sehingga perusahaan memiliki waktu yang cukup dalam melakukan pencarian staaf baru dan juga transfer konwladge antar staff lama dan baru bisa terlaksana.

2.Memiliki informasi yang jelas terkait profile calon karyawan

Departemen bagian perekrutan atau bahkan kepala internal audit perlu untuk mengetahui secara dalam profile dari calon kandidat yang akan melamar di perusahaan tersebut. Latar belakang pendidikan yang sesuai,indeks presetasi yang dimiliki, dan beberapa ketrampilan khusus lainnya yang diperlukan untuk menunjang performance departemen internal audit tersebut. Misalnya kemampuan untuk berkomunikasi, kemampuan berbicara dalam bahasa asing, kemampuan menganalisis suatu masalah, dan kemampuan dalam memberikan saran ataupun jalan keluar terhadap yang sedang dihadapi.

3.Memberikan informasi yang detail terkait job desk yang akan dikerjakan

Hal ini perlu untuk dilakukan suatu perusahaan pada saat melakukan proses rekrutmen dengan memberikan informasi yang jelas terkait jenis pekerjaan yang akan dilakukan, memberikan gambaran tentang lingkungan kerja, seberapa sering perjalanan dinas luar dilakukan, segala peraturan dan prosedur yang ada di perusahaan maupun prosedur yang ada diperusahaan ataupun divisi dan berbagai informasi penting lainnya. Sehingga aucitor internal yang diterima nantinya merupakan auditor internal yang siap kerja, tidak sedang mencoba-coba suatu pekerjaan yang baru dan akhirnya memilih untuk resign dalam wktu dekat dikarenakan ketidak cocokan dengan pekerjaannya.

Mencari karyawan yang sesuai dengan apa yang dingingikan oleh perusahaan bukanlah sesuatu yang gampang. Perusahaan lebih baik menunggu waktu yang cukup lama untuk mendapatkan calon karyawan baru yang potensial dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan dibanding merekrut kandidat yang dapat direkrut dalam waktu cepat tetapi kompetensinya kurang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan.