Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

PREDIKSI DAN KELOLA CASH FLOW BISNIS

13 September 2019
Category: ACCOUNTING
Penulis:         Nathania Angela Lomban, S.E.
PREDIKSI DAN KELOLA CASH FLOW BISNIS

"The most important word in the world of money is cash flow. The second most important word is leverage" - Robert Kiyosaki

Cash Flow menggambarkan mengenai jumlah uang masuk dan uang keluar (cash in flow dan cash out flow). Untuk mengelola Cash Flow in atau Cash Flow out dalam sebuah bisnis menjadi tantangan sendiri bagi setiap pemilik bisnis. Pemilik bisnis seharusnya tidak hanya fokus pada laporan laba rugi saja tanpa mementingkan cash flow perusahaan. Pemilik bisnis memiliki pengeluaran berkelanjutan seperti biaya-biaya yang pasti dikeluarkan setiap bulan, sebagai contoh adalah biaya gaji, pajak, sewa, pembayaran pinjaman, dan lainnya. Selain itu, kebanyakan bisnis sering kali menghadapai masalah musiman, yaitu terdapat musim-musim tertentu yang menyebabkan pergerakan penjualan dan pengeluaran sulit untuk diprediksi. Tujuan bisnis yang dirancang adalah untuk membuat pendapatan dan pengeluaran bisnis lebih mudah untuk diprediksi.

Ketidakpastian terkait dengan pergerakan Cash Flow membuat bisnis sulit untuk melakukan investasi untuk kebutuhan jangka panjang. Dan juga dapat menyebabkan tekanan besar pada pemilik saat berjuang untuk menjaga keseimbangan Cash Flow. Berikut adalah strategi untuk membuat pergerakan Cash Flow bisnis agar lancar, konsisten, dan lebih mudah untuk diprediksi.

1. Pertahankan Perkiraan Cash Flow Selama 120 Hari Berjalan

Meskipun sulit untuk memprediksi Cash Flow selama satu tahun penuh, sebagian besar pemilik bisnis memiliki pegangan yang kuat pada pergerakan pendapatan dan pengeluaran selama empat bulan ke depan. Mulai dari membuat laporan Laba Rugi untuk tahun ini (bisa per semester atau kuartal). Setelah itu, pemilik bisnis harus membuat estimasi dan keputusan manajemen terbaik terkait pergerakan Cash Flow bisnis. Jika menemui masalah musiman seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bandingkan angka dari Laporan Laba Rugi dan Cash Flow dari tahun-ke-tahun terakhir untuk baseline mulai dari periode yang sama tahun ini.

2. Tingkatkan Model Prediksi Anda Dari Waktu ke Waktu

Usahakan performa Cash Flow bisnis menjadi lebih baik lagi dengan keterampilan memperkirakan Cash Flow Masuk dan Keluar bisnis. Semakin akurat prediksi Cash Flow Masuk dan Keluar, semakin mudah untuk mengelola Cash Flow Anda secara efektif. Ketika membuat proyeksi keuangan dari Cash Flow Masuk dan Keluar, fokuslah untuk mempelajari setiap prediksi dari tiap putaran Cash Flow sehingga seiring berjalannya waktu dalam memprediksi menjadi lebih akurat.

Prediksi Cash Flow bisnis bisa menjadi sangat akurat jika dilakukan dalam periode jangka pendek (kurang lebih 120 hari). Tetapi jika memperpanjang rentang periode prediksi, kemungkinan akan semakin banyak kesalahan prediksi yang membuat keterkaitan dengan pergerakan Cash Flow. Inilah sebabnya mengapa pemilik bisnis harus selalu memperbarui prediksinya secara teratur dan konsisten – setiap bulan, kuartal, atau semester.

3. Amati Pola Pergerakan Cash Flow dari Periode ke Periode

Setelah memiliki gambaran akurat tentang prediksi Cash Flow perusahaan, pemilik bisnis dapat mulai mengidentifikasi dan menangani pola yang dilihat dengan jelas. Misalnya, apakah perusahaan memiliki masalah musiman yang menyebabkan aktivitas penjualan bisnis melambat pada musim tertentu? Jika demikian, pemilik bisnis harus menahan untuk tidak membeli aset, inventaris, atau perekrutan karyawan. Dan ketika berada di tengah masalah musiman tersebut, pemilik bisnis dapat secara tenang dan proaktif memikirkan ide untuk menstabilkan penghasilan.

4. Waspadai Faktor Eksternal yang Dapat Memengaruhi Penjualan atau Pengeluaran Bisnis

‘Latihan’ penting lainnya untuk menstabilkan Cash Flow Masuk dan Keluar adalah membuat daftar faktor eksternal yang kemungkinan berada di luar kendali dan dapat memengaruhi Cash Flow dan prediksinya. Faktor eksternal tersebut bisa berupa kondisi ekonomi secara makro, naik-turunnya kurs, musim, dan lainnya. Jika pemilik bisnis memahami dan mengetahui faktor eksternal bisnis, pemilik bisnis bisa langsung membuat tindakan preventif untuk menjaga kestabilan Cash Flow perusahaan.

5. Tekan Biaya Bisnis

Lihatlah pengeluaran rutin perusahaan dan lihat bagaimana perusahaan atau pemilik bisnis bisa menguranginya. Bisakah biaya tersebut diturunkan secara signifikan dengan membeli paket akses Internet dari vendor memberikan penawaran dengan harga menarik? Bisakah pemilik bisnis menegosiasikan ulang harga-harga bahan baku yang biasa dibeli dari vendor? Usahakan untuk mulai menghemat dan kurangi biaya-biaya yang sekiranya bisa dikurangi dan biaya yang sekiranya tidak berpengaruh terhadap performa bisnis.

6. Jual Piutang untuk Mendapatkan Pembayaran Lebih Cepat

Ada berbagai perusahaan anjak faktur (Invoicing Factory) yang akan membeli piutang dengan diskon dari nilai nominalnya. Mungkin perusahaan akan mendapatkan uang kurang dari yang seharusnya pelanggan bayar, tetapi perusahaan mendapatkan uang tersebut lebih cepat daripada periode piutang pelanggan. Ini tentu akan memperbaiki kesehatan pergerakan Cash Flow bisnis. Setidaknya ini adalah tindakan untuk mengurangi kemungkinan Piutang Tak Tertagih.

Sebelum pemilik bisnis memutuskan untuk menjual piutang, pastikan perusahaan memiliki margin keuntungan yang cukup besar dan analisis umur piutang pelanggan secara teliti. Jika suatu piutang kemungkinan tidak akan dilunasi pelanggan karena telat bayar ataupun kebangkrutan yang dialami pelanggan, maka keputusan tersebut akan menjadi tepat. Usahakan gunakan pilihan menjual piutang jika bisa mengetahui dan menangani risiko dan konsekuensinya.

7. Sarankan Penjualan Lanjutan

Jauh lebih mudah untuk membuat pelanggan melakukan pembelian kedua setelah mereka berkomitmen kepada pembelian yang pertama. Ini berfungsi baik untuk bisnis jasa dan seperti halnya pada bisnis ritel. Jika menjalankan bisnis jasa yang memiliki banyak jenis jasa yang ditawarkan, strategi ini memungkinkan bisnis untuk menambah Cash Flow Masuk. Karena ketika pelanggan sudah puas dengan jasa pertama yang telah diberikan, mereka pasti akan mempertimbangkan kembali apa saja jasa yang akan diberikan berikutnya.

Dengan memahami strategi prediksi dan melancarkan pergerakan Cash Flow, Bisnis akan berada di jalur yang aman. Kuncinya adalah pemilik bisnis harus mengevaluasi bisnis melalui Laporan Cash Flow secara rutin dan konsisten. Karena jika tidak konsisten, maka bisa dipastikan bisnis akan “kecolongan” dan ini akan memperburuk kinerja bisnis perusahaan.

   For Further Information, Please Contact Us!