Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

MENGAPA PROFIT TINGGI TETAPI PERUSAHAAN TIDAK BERKEMBANG?

03 August 2019
Category: MANAGEMENT SYSTEM
Penulis:         Vincent Yofieanto, S.Ak.
MENGAPA PROFIT TINGGI TETAPI PERUSAHAAN TIDAK BERKEMBANG?

Setiap perusahaan tentunya harus melaporkan pendapatannya kepada pemerintah, atas pengakuan pendapatan tersebut diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) demi mendukung tata kelola perusahaan yang baik. Tujuan daripada tata kelola perusahaan yang baik adalah memberikan rasa aman dan rasa nyaman kepada investor atau pemilik saham.

Untuk pengakuan pendapatan, standar yang berlaku saat ini adalah mengakui pendapatan berdasarkan accrual basis bukan berdasarkan cash basis. Accrual basis mengakui pendapatan berdasarkan terjadinya transaksi bukan berdasarkan penerimaan uang atas pendapatan tersebut. Berdasarkan standar akuntansi yang berlaku, pengakuan pendapatan secara SAK memiliki peraturan yang lebih ketat dibandingkan dengan SAP. Pengakuan pendapatan secara SAK harus memenuhi 5 syarat yaitu:

    -Perusahaan telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli;

    -Perusahaan tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;

    -Jumlah pendapatan dapat diukur secara handal;

    -Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke perusahaan;

    -Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.

Sedangkan pada SAP pendapatan dapat diakui ketika timbulnya hak atas pendapatan dan pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran sumber daya ekonomi ke perusahaan.

Salah satu sumber pendapatan yang juga harus diakui karena menghasilkan keuntungan bagi perusahaan adalah aset tidak berwujud. Contoh aset tidak berwujud bagi perusahaan adalah hak cipta, desain, paten, goodwill dan merk dagang. Aset tidak berwujud dapat menjadi sumber pendapatan bagi perusahaan ketika ada pihak lain yang menggunakan aset tidak berwujud yang telah didaftarkan atas nama perusahaan. Lalu bagaimana pengakuan pendapatan atas aset tidak berwujud ini? Atas aset tidak berwujud ini dapat diakui harga perolehannya pada saat aset tidak berwujud tersebut diperoleh dengan ketentuan individu atau perusahaan berpotensi akan mendapatkan manfaat ekonomi di masa yang akan datang dari aset tersebut dan biaya-biaya untuk memperoleh aset tersebut dapat diukur dengan andal. Untuk penilaiannya, aset tidak berwujud dapat diukur sesuai dengan harga perolehannya. Biaya perolehan aset tidak berwujud terdiri dari harga beli termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak dapat dikembalikan, setelah dikurangkan dengan diskon, serta segala biaya yang dapat dikaitkan secara langsung dalam mempersiapkan aset tersebut sehingga siap untuk digunakan. Pada laporan keuangan, aset tidak berwujud akan dilaporkan dalam neraca pada kolom aktiva dan dicatat sesuai dengan nilai bersih setelah dikurangi dengan total amortisasi.

Atas aset tidak berwujud tersebut harus dilakukan penilaian terlebih dahulu agar dapat dinilai berapa harga yang pantas ketika ada ada pihak luar yang ingin menggunakan aset tidak berwujud yang telah kita peroleh. Dapat dikatakan, harga perolehan atas aset tidak berwujud tersebut merupakan harga pokok penjualan atas aset tidak berwujud nantinya.

Mengapa pengakuan atas pendapatan dan penilaian aset tidak berwujud sangat penting? Karena aset tidak berwujud merupakan bagian dari aset, sehingga atas bertambahnya nilai aset perusahaan dapat menjadi dasar analisa fundamental bagi manajer keuangan. Selain itu, pertumbuhan atas aset perusahaan, merupakan tolok ukur berkembang atau tidaknya sebuah perusahaan. Seorang akuntan harus benar-benar memperhatikan nilai aset tidak berwujud tersebut.

Pendapatan memang tujuan utama suatu perusahaan agar tetap bertahan dan berkembang. Perusahaan harus memastikan seorang Manajer Keuangan memiliki pengenalan akuntansi yang benar dan menyeluruh. Selain itu perusahaan harus memiliki pembukuan keuangan yang benar dan analisa manajemen juga diperlukan agar terhindar dari kecurangan dalam keuangan. Dengan pembukuan yang benar pula Top Management dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dalam beberapa kebijakan perusahaan dan potensi investor untuk mengembangkan perusahaan.

   For Further Information, Please Contact Us!