1.Simpan dan Mengorganisir Seluruh Dokumentasi Penunjang Bisnis
Mempersiapkan sistem pencatatan merupakan aspek yang penting dari proses akuntansi. Kemungkinannya kecil untuk Seorang staff bisa mengingat satu transaksi beberapa bulan kemudian. Oleh karena itu, penting untuk mendokumentasikan segala Sesutu. Simpanlah nota-nota, invoices, kontrak, dokumen legal dan korespondensi penting lainnya secara terorganisir dan rapi. Lakukan back-up secara periodik. Dengan menyimpan dokumentasi transaksi dengan baik, akan membantu perusahaan ketika diaudit atau jika ada pemeriksaan dari Dirjen Pajak.
2.Gunakan Metode Akuntansi Secara Accrual Basis
Sistem akuntansi yang diijinkan pada PSAK adalah sistem akuntansi secara accrual basis. Sistem ini mengakui biaya pada periode terjadinya bukan pada saat dibayarkan, dan pendapatan diakui ketika didapatkan. Hal ini memenuhi matching principle yang dapat menyajikan laporan keuangan sesuai dengan pendapatan dan biaya yang terjadi dalam suatu periode akuntansi tertentu. Hal ini akan mempermudah perusahaan untuk mengukur dan menganalisa KPI dari pendapatana dan biaya pada periode yang tepat. Bank dan investor biasanya tidak menerima laporan keuangan dengan sistem berbasis kas dan mensyaratkan untuk menggunakan accrual basis.
3.Mengimplementasikan Pengendalian Internal/Internal Control
Pengendalian internal bukan untuk perusahaan besar saja. Menentukan dengan jelas siapa yang bertanggungjawab untuk apa dan mengkomunikasikannya kepada seluruh bagian. Perhatikan kontrol secara fisik untuk mengamankan asset perusahaan, seperti memberikan password pada laptop dan mengkunci laci-laci, membatasi akses ke gudang penyimpanan barang, dsb. review dan otorisasi transaksi juga harus diperhatikan sebelum dilakukan pengeluaran uang. Lakukan rekonsiliasi bank setiap bulan dan pahami perbedaan-perbedaan perbedaan pencatatan yang ada di pencatatan perusahaan dan rekening koran. Pengendalian internal akan membantu perusahaan untuk mengidentifikasi adanya kesalahan dan melindungi asset perusahaan dari tindakan kecurangan.
4.Kategorikan Biaya-biaya
Dengan mengkategorikan biaya, dapat memberikan informai kepada perusahaan pengeluaran-pengeluaran apa saja yang sudah dilakukan oleh perusahaan. Penentuan kategori yang tepat tergantung pada perusahaan. Ketika menentukan kategori biaya, kategorikan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan mempermudah perusahaan untuk proses analisa dan pengambilan keputusan. Memperhatikan hal ini pada tahap awal pembentukan perusahaan akan berguna untuk kelangsungan usaha pada jangka yang panjang. Beberapa pos biaya seperti biaya penjualan dan marketing, memiliki impact secara langsung pada pendapatan yang dihasilkan, sehingga hal ini akan membantu perusahaan untuk menentukan anggaran biaya untuk masing-masing pos biaya yang berpengaruh pada pendapatan.
5.Memahami Dokumentasi Legal
Cara pemilik untuk membangun perusahaan secara hukum, akan mempengaruhi aspek akuntansi, khususnya di aspek perpajakan. Sehingga penting bagi perusahaan untuk menyimpan segala dokumen dan memahami struktur perusahaan.
Melakukan sendiri semua hal di atas bisa jadi cukup memakan waktu, sehingga bisa jadi perusahaan membutuhkan bantuan dari tenaga ahli pihak ketiga untuk membantu perusahaan mengelola aspek-aspek akuntansi di atas. Menyerahkan kepada tenaga yang telah professional akan meringankan beban pemilik sehingga bisa lebih fokus dalam memikirkan strategi perkembangan perusahaan.