Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

MENGUKUR KINERJA TIM

20 December 2018
Category: HUMAN RESOURCE
Penulis:         Suryatni Handayani, M. Psi, Psikolog
MENGUKUR KINERJA TIM

“What Get Measure Get Done

(Apa yang terukur itu akan berhasil) – Albert Einstein

Sudah tepatkah cara yang Anda gunakan untuk menilai tim?

Atau justru Anda sudah menilai dengan objektif.....

Mengacu pada kalimat diatas, menandakan bahwa pentingnya untuk membangun system manajemen kerja yang terukur (performance management system). Terlepas dari besar dan kecilnya sebuah perusahaan yang Anda miliki. Namun, membangun sebuah system harus diawali dengan start-up yang benar, sehingga memudahkan manajemen perusahaan menerapkan system kinerja yang baik. Oleh karena itu, pentingnya menetapkan tujuan sejak awal.

Menurut Fisher, Schoenfeldt, dan Shaw menyatakan bahwa Pengukuran Kinerja merupakan suatu proses dimana kontribusi karyawan terhadap organisasi dinilai dalam suatu periode tertentu. Sedangkan GT. Milkovich dan Bourdreau mengungkapkan bahwa evaluasi kinerja adalah suatu proses yang dilakukan dalam rangka menilai kinerja karyawan. Pada intinya, pengukuran kinerja merupakan suatu alat untuk memverifikasi apakah seorang karyawan telah menenuhi standar-standar kinerja yang telah ditetapkan.

Berikut ini ada beberapa langkah sederhana untuk memulai pengukuran system manajemen kerja :

    1.Tetapkan tujuan perusahaan

    Coba Anda bayangkan, kemudian diskusikan target yang ingin dicapai di perusahaan untuk akhir tahun depan. Tetapkan 3 hal yang penting, misalnya : jumlah produk yang berhasil diluncurkan, nilai total penjualan dalam satu tahun, keuntungan bersih perusahaan, angka kepuasan pelanggan, produk yang berhasil di produksi, dll.

    Ingat bahwa semua yang objektif itu harus S.M.A.R.T. Specific (jelas cakupannya), Measurable (dapat diukur pencapaiannya dengan angka), Achievable (sesuatu yang dapat dicapai), Realistic (sesuatu yang realistis/nyata), dan Timeline (dengan waktu dan periode yang jelas). Contoh yang mungkin bisa Anda gunakan; Mencapai angka kepuasan pelanggan rata-rata 90 % (max. 100%) pada tahun 2019.

    2.Tetapkan tujuan individu

    Saat ini, tentukan target yang harus dicapai oleh seorang karyawan. Tentunya ukuran pencapaian harus disesuaikan dengan posisi level jabatan karyawan. Misalnya untuk bagian SDM : Bagian Accounting, toleransi terhadap kesalahan input data keuangan.

    3.Tetapkan cara mencapai tujuan

    Focus pada tahap ini adalah contoh perilaku yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut. Misalnya : Team work (bagaimana seseorang harus bekerja sama di dalam timnya), Leadership (bagaimana seseorang harus memimpin timnya untuk mencapai tujuan bersama), dll.

    4.Membuat peringkat 1 – 4, dan menetapkan kriteria untuk setiap kinerja cemerlang

    Rangking atau skala penilaian yang ditetapkan haruslah terukur dengan contoh perilaku, serta nantinya manajemen dapat membuat kategori rekomendasi dari skala penilaian.

    Misalnya :

    Skala 1 : untuk karyawan yang Tidak Mencapai targetnya

    Skala 2 : untuk karyawan yang Mencapai Semua targetnya

    Skala 3 : untuk karyawan yang Mencapai Semua targetnya

    Skala 4 : untuk karyawan yang Melampaui targetnya

    5.Kalikan hasil setiap kategori untuk mendapatkan pencapaian secara keseluruhan

    Memang dalam menentukan standar pengukuran kinerja bukanlah hal yang mudah, bahkan akan mendapatkan pertentangan mengenai masih diperlukan atau tidak hal ini dilakukan. Oleh karena itu, penting untuk menentukan bentuk dari evaluasi pengukuran kinerja karyawan. Bisa diberi nama evaluasi kinerja, regular coaching, performance appraisal, dll.

   For Further Information, Please Contact Us!