Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

SMART SOLUTION MENGHADAPI COMPLAIN DARI ATASAN

07 November 2018
Category: SECRETARY
Penulis:         Annisa Lupita R., S.E.
SMART SOLUTION MENGHADAPI COMPLAIN DARI ATASAN

Memasuki dunia kerja, tentunya kita akan banyak berhubungan dengan banyak pihak, baik dengan atasan, bawahan maupun rekan kerja. Berhubungan dengan banyak pihak tentunya kita tidak bisa menghindari konflik yang tentunya bisa timbul tanpa disadari. Perbedaan cara pandang dan gaya komunikasi, adalah salah satu faktor yang bisa menjadi pemicu. Komplain adalah salah satu bentuk konflik yang sering kali muncul dalam dunia pekerjaan. Demikian halnya dengan atasan kita, yang sering kali complain atas hasil kinerja kita. Biasanya atasan yang suka complain kinerja bawahannya akan menuntut anda untuk bekerja lebih keras lagi. Complain ini bisa jadi karena perbedaan gaya kerja, dimana atasannya ingin seluruh pekerjaan cepat selesai serta memberikan hasil yang serba cepat, namun kita termasuk pribadi yang berhati-hati dalam bekerja, sehingga terkesan lambat dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan.

Jika anda memiliki atau berhubungan dengan atasan yang sering kali komplain, jangan terburu-buru memutuskan untuk resign. Jika atasan anda tidak memotivasi anda, jangan mudah down. Karena motivasi bisa didapatkan dari orang lain, termasuk rekan kerja anda. Intinya, Anda tidak dapat komplain mengenai atasan ke bagian HRD atau langsung berhenti bekerja karena Anda sudah tidak tahan. Pikirkan kembali pekerjaan Anda, orang-orang dalam tim Anda, gaji Anda dan perusahaan tempat bekerja Anda sebelum Anda memutuskan untuk beralih profesi karena atasan yang buruk.

Berikut tips yang dapat dicoba untuk menghadapi atasan yang suka complain.

    1. Ubah sudut pandang anda. Saat atasan Anda mulai komplain atas pekerjaan Anda, ubah sudut pandang Anda. Jangan berpikir bahwa atasan Anda adalah atasan yang kejam ataupun atasan yang tidak punya hati. Anda tidak pernah benar-benar memahami apa penyebab dari sifatnya yang membuat anda jengkel. Oleh karena itu, yang bisa Anda usahakan adalah meningkatkan kinerja Anda di kantor dan menganggap komplain dari atasan sebagai pemacu semangat. Jika usaha keras Anda masih membuahkan komplain dari sang atasan, ingatkan pada diri sendiri bahwa Anda sudah melakukan yang terbaik.

    2. Pahami kritik dan complain. Dalam bekerja, Anda harus bisa menempatkan perasaan. Untuk menghasilkan karya yang bagus dan mencapai target yang ditentukan, Anda tentu harus pakai hati. Namun untuk menghadapi kritikan bahkan komplain dari atasan, Anda harus menyingkirkan perasaan Anda jauh-jauh. Hadapi hal tersebut dengan otak, dan putar pikiran bagaimana caranya untuk mengubah semua itu menjadi pujian dan rasa puas dari atasan anda.

    3. Promosikan kelebihan anda. Biasanya, atasan akan menanyakan pendapat para anak buahnya ketika rapat. Jika Anda memang mempunyai gagasan atau pemikiran yang sepertinya berguna bagi perusahaan, jangan ragu untuk mengutarakannya. Dengan begini, bos akan melihat Anda sebagai pribadi yang penuh inisiatif dan akan jadi lebih jarang mengkritik kinerja Anda, sebab dia sudah bisa melihat potensi yang besar dari diri Anda.

    4. Pelajari sumber masalah yang ada. Jangan selalu menganggap atasan anda orang yang rumit. Jika Anda melakukan seperti itu, Anda akan terlihat seperti mengkritisi atasan anda. Lebih buruk lagi bila memberikan masukan negatif saat atasan Anda sedang sibuk sehingga ketegangan makin meningkat. Pilih waktu dan tempat yang tepat, seperti saat atasan Anda tidak sibuk.

    5. Sharing dengan rekan kerja yang merasakan hal yang sama. Tanda pasti bahwa atasan Anda sulit dihadapi adalah adanya ketidaksukaan rekan kerja Anda terhadap manajemen dan keahlian orang-orang. Jika seperti itu, Anda bisa berbincang dengan rekan kerja mengenai hal tersebut. Namun jangan menggunakan hal itu untuk mengeluhkan atau membicarakan atasan Anda. Lebih baik tanyakan apakah rekan dalam tim Anda bersedia diajak untuk bertemu dengan atasan untuk mengungkapkan keluhan dan solusi.

Namun ada baiknya kita juga introspeksi. Apakah atasan memang suka complain atau karena kinerja kita yang kurang baik? Amati sikap atasan anda dan bandingkan seberapa sering atasan anda melakukan hal tersebut. Cobalah melihat dengan beberapa sudut pandang ketika atasan anda complain. Apakah mungkin atasan anda menjalani hari yang keras? Mungkin anda yang terlalu mengkritisi atasan anda karena hal sepele. Hal-hal tersebut mungkin tidak akan membantu anda, namun setidaknya hal ini akan membantu anda lebih berempati dan memahami atasan anda. Oleh karena itu bersikaplah bijak dan tetap smart menghadapi komplain dari atasan, dengan mengambil sisi positifnya yang membuat kita terus menjadi jiwa pembelajar.

   For Further Information, Please Contact Us!