Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

Pemindaian Kondisi Bisnis Dengan Analisis SWOT

02 November 2018
Category: ACCOUNTING
Penulis:         Girindra Wardana, A.Md
Pemindaian Kondisi Bisnis Dengan Analisis SWOT

Kondisi bisnis yang semakin berkembang dari waktu ke waktu mengharuskan perusahaan untuk menentukan strategi agar dapat beradaptasi dengan perkembangan tersebut. Penentuan strategi perlu dilakukan secara hati-hati agar kinerja perusahaan semakin meningkat atau setidaknya bertahan dari gempuran para kompetitor. Menurut Johnson dan Scholes, penentuan strategi perusahaan meliputi 3 (tiga) tahap utama, yakni penentuan posisi atau pencapaian perusahaan saat ini (strategic position), penentuan opsi-opsi strategis atau strategi bisnis perusahaan (strategic choice), dan evaluasi dan pemilihan strategi yang akan diterapkan (strategic evaluation and selection). Pembahasan dalam tulisan ini difokuskan ke tahap pertama. Bagaimana langkah-langkah dalam menentukan posisi perusahaan agar strategi yang ditentukan perusahaan mendukung pencapaian tujuan perusahaan? Apa saja hal-hal yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan dalam penentuan posisi perusahaan?

Perusahaan perlu mengidentifikasi kondisi eksternal maupun eksternal, baik yang berimplikasi positif atau negatif, dalam menentukan posisi perusahaan saat ini. Analisis SWOT merupakan alat bantu sederhana yang paling banyak digunakan untuk memahami kekuatan (S/strength), kelemahan (W/weakness), kesempatan (O/opportunity), dan kendala (T/threat) yang berkaitan dengan aktivitas bisnis serta tujuan dari aktivitas bisnis tersebut. Perusahaan harus menentukan tujuan dari sebuah aktivitas bisnis dan faktor-faktor yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Faktor kekuatan dan kelemahan biasanya berasal dari dalam perusahaan, sedangkan kesempatan dan kendala biasanya berasal dari luar perusahaan. Analisis SWOT dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Ketika menggunakan analisis SWOT, perusahaan perlu memperhatikan bahwa faktor yang dipertimbangkan harus spesifik dan dapat diverifikasi. Sebagai contoh, “harga per produk lebih rendah Rp10.000,- (sepuluh ribu rupiah) dibandingkan dengan produk sejenis yang disediakan oleh pesaing”, daripada “harga cukup bersaing”. Hal lainnya adalah perusahaan harus membuat skala prioritas untuk faktor-faktor tersebut agar dapat lebih fokus kepada faktor yang berdampak signifikan. Selain itu, faktor yang dibuat sebaiknya fokus pada tingkat unit bisnis atau proyek, tidak pada tingkat entitas agar lebih dapat dicapai.

Selain analisis SWOT, alat bantu lain yang dapat digunakan adalah analisis PESTEL. Analisis PESTEL membantu perusahaan untuk memahami faktor eksternal atau berdasarkan perspektif makro dimana perusahaan beroperasional. Faktor eksternal tersebut adalah faktor politik, ekonomi, sosial dan budaya, teknologi, lingkungan (ekologi), dan hukum (legal). Faktor politik dapat berupa kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, kebijakan yang didasarkan pada kesepakatan bilateral maupun multilateral, maupun stabilitas politik dalam dan luar negeri. Faktor ekonomi dapat berupa tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga acuan (BI Rate), tingkat inflasi, dan kurs pertukaran mata uang. Faktor sosial dan budaya dapat berupa kondisi demografis sekitar perusahaan, gaya hidup pelanggan, maupun himbauan kepala suku atau pimpinan komunitas lokal agar perusahaan berpartisipasi dalam peringatan adat-istiadat tertentu. Faktor teknologi biasanya merupakan halangan untuk memasuki pasar tertentu, tingkat perkembangan teknologi informasi, dan otomasi sistem informasi. Faktor lingkungan (ekologi) dapat berupa dampak akibat bencana alam, perubahan ekstrim iklim global, dan penanganan limbah produksi. Sedangkan faktor hukum (legal) dapat berupa peraturan pemerintah pusat maupun daerah mengenai ketenagakerjaan dan pajak, kemungkinan bahwa pihak ketiga wanprestasi, maupun pengetatan persyaratan ekspor dan impor.

Faktor dalam analisis PESTEL dapat diklasifikasikan sebagai faktor kesempatan atau kendala dalam analisis SWOT. Perusahaan sebaiknya melakukan analisis PESTEL sebelum melakukan analisis SWOT agar analisis SWOT lebih mudah dilakukan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat signifikansi dan relevansi suatu faktor dalam analisis PESTEL bergantung pada proses bisnis perusahaan, sehingga satu faktor yang sama dapat memiliki dampak dan relevansi yang berbeda terhadap 2 (dua) perusahaan yang memiliki proses bisnis berbeda.

***

REFERENCES:

1.Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2015. Modul Chartered Accountant (CA): Manajemen Strategik dan Kepemimpinan. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

2.Wu, Thomas. 2010. Strategic Choice – Johnson and Scholes Suitability, Feasibility, and Acceptability Model (Relevant to Paper P3). Kaplan Financial.

3.The Chartered Institute of Management Accountants. 2007. Strategic Analysis Tools – Topic Gateway Series No. 34. CIMA.

   For Further Information, Please Contact Us!