Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

BE MISS SMART AND MISS NICE

04 October 2018
Category: SECRETARY
Penulis:         Mistianah, S.E.
BE MISS SMART AND MISS NICE

Menjelang akhir tahun pada umumnya ketua tim sedang bersemangat mengkaji seluruh output/hasil kerja yang sudah dihasilkan selama tahun berjalan. Evaluasi ini tentunya dilakukan, agar tahun depan pencapaian yang dihasilkan bisa lebih baik, bahkan melebihi tahun yang sudah dilewati. Tapi sebelum menyusun strategi, pelajari dahulu semua prestasi yang telah dicapai, plus kegagalan yang terjadi. Sebagai ketua tim, mungkin kita merasa selama ini hasil kerja sudah cukup baik, namun tidak puas dengan kinerja beberapa anak buah selama ini. Ada anak buah yang selalu datang terlambat, sampai kita lelah menegurnya. Ada lagi staf yang pembawaannya sopan dan tidak pernah membuat masalah, tapi kurang tanggap dengan kebutuhan perusahaan.

Beberapa orang mungkin menganggap hal ini sedikit berlebihan, kita mungkin berfikiran kenapa kepala tim harus ribut dengan anak buahnya yang terlambat, yang penting pekerjaannya beres, tapi sayang sekali kita harus menyadari bahwa kemajuan karier tidak hanya dipengaruhi kompetensi. Meskipun IQ bernilai tinggi, tapi jika perilaku kita nol, jangan harap atasan bisa ”cinta mati”. Bahkan mungkin dia akan berfikir seribu kali untuk memberikan promosi kepada kita.

Kesimpulannya, selain kemampuan kerja, masih ada lagi hal yang lebih penting bagi karier, yaitu karakter. Dua hal ini adalah elemen yang sangat penting dalam kemajuan Anda di dunia kerja. Anda pasti sudah memahami arti dari Karakter. Tapi apa artinya jika dihubungkan dengan karier? Dini Priadi (Dunamis Organization Services dan Pengasuh Rubrik Karier) mengatakan: “Sebetulnya, cakupan karakter seseorang lebih luas dan lebih dalam lagi“. Sifat rajin atau pemalas bisa dibilang hasil dari karakter yang berkembang di dalam diri Anda. “Jika Anda punya karakter yang baik, otomatis Anda pun bisa punya sepak terjang yang prima dikantor.Sebetulnya karakter berkaitan dengan integritas, kedewasaan, dan apa yang disebut oleh Stephen Covey, pengarang The Seven Habits of Highly Effective People, sebagai abundance mentality dimana seseorang yang memiliki integritas tinggi selalu yakin dengan apa yang dilakukannya. Selain itu, ia juga berpegang teguh pada kejujuran, juga berkaitan dengan sifat proaktif dalam bekerja. Selain itu, seseorang yang dewasa juga mampu mengendalikan diri, mengerti apa yang dimau, dan bisa mencapai apa yang ingin diraih. “Setelah mampu mengendalikan diri, seseorang yang dewasa juga harus bisa menciptakan hubungan yang saling menguntungkan dan bersinergi dengan orang lain.

Sementara itu abundance mentality berkaitan dengan mentalitas untuk berbagi dengan orang lain. “Sebagian orang mengatakan, jika Anda memiliki ilmu jangan berbagi dengan orang lain. Padahal, jika Anda tipe orang yang tidak mau berbagi ilmu, akhirnya Anda tidak akan mendapat apa – apa. Sebaliknya jika Anda mau berbagi, Anda akan mendapat pengetahuan lebih banyak yang dapat diterapkan didunia pekerjaan.

Kenali kualitas karakter diri sendiri, apakah Anda telah memenuhi seluruhnya ???

    ·Tepat Janji. Anda selalu menepati apa yang telah dikatakan. Sehari – hari, Anda juga tergolong orang yang well organized dan selalu tepat waktu.

    ·Punya Pendirian. Semua yang Anda kerjakan selalu sesuai dengan kesepakatan bersama. Anda juga tidak mudah terpengaruh impuls dari luar. Anda yakin pada pekerjaan dan selalu punya waktu untuk sharing dengan tim.

    ·Disiplin. Anda selalu berdisiplin dalam segala hal baik dalam berfikir, menjalani proses kerja, serta melakukan pekerjaan. Displin ini dilakukan secara terus – menerus tanpa sekalipun tersendat.

Nah, bicara tentang karakter pasti tidak akan lepas dari kompetensi. karena dua hal ini memang saling mendukung. Seseorang yang punya kompetensi yang tinggi adalah orang yang punya pengetahuan dan kemampuan di bidang tertentu. Coba Anda tingkatkan kecakapan Anda berdasarkan tiga elemen berikut :

    ·Technical.Sejauh mana Anda tahu hal teknis yang terkait dengan pekerjaan? Apakah Anda paham dan kenal betul alur kerja dan prosedur yang berlaku di perusahaan tempat Anda bekerja?

    ·Conceptual. Dalam bekerja, apakah Anda sudah bisa berfikir secara konseptual, sehingga apa yang Anda kerjakan bisa memberi keuntungan bagi perusahaan? Apakah project yang Anda rintis sudah sesuai dengan segmen yang dituju? Jika jawabannya “Ya” untuk semua pertanyaan, berarti Anda bukan tipe orang yang hanya bertujuan menyelesaikan pekerjaan yang diberi oleh atasan.

    ·Interdependence. Bekerja secara mandiri kini bukan lagi tren dunia kerja. Gaya kerja yang berlaku saat ini adalah interdependence. Artinya, selain punya kemampuan diri yang baik, Anda juga mampu menjadi seorang orkestrator yang bisa mendelegasikan tugas pada rekan lainnya. Jika sudah sampai pada tahapan ini, berarti secara kompetensi Anda bisa dibilang telah terpenuhi.

Tinggi rendahnya kompetensi Anda di dunia kerja, bisa dengan mudah dilihat dari lima hal berikut:

    ·Problem Solving. Saat dihadapkan pada satu masalah, Anda tidak pernah terburu– buru bertindak dan selalu melihat permasalahan secara keseluruhan.

    ·Track Record. Anda memiliki track record yang cukup tinggi, sehingga semua orang tahu kecakapan Anda, misalnya saja Anda sering mengikuti seminar, workshop atau training- training yang menambah pengetahuan Anda dalam menunjang pekerjaan Anda.

    ·Project. Proyek yang Anda tangani selalu berhasil mencapai sukses dan memberi keuntungan besar bagi perusahaan.

    ·Effective Management. Anda bisa membagi bagaimana menangani manajemen perusahaan secara efektif. Dalam lingkup kecilnya, Anda bisa mengatur pekerjaan pribadi sehingga tidak overloaded.

Karyawan seperti apa yang sebenarnya yang dibutuhkan sebuah perusahaan memiliki kualifikasi tinggi dalam karakter atau kompetensi? “Di dunia kerja nyata, ada perusahaan yang mengkesampingkan kompetensi, ada juga yang menganggapnya lebih penting daripada karakter,”. Tapi akan lebih ideal jika high competence dan high character. Tapi mendapatkan orang yang berkompetensi andal disertai karakter yang sepadan adalah sulit. Kebanyakan perusahan saat ini malahan lebih banyak mendahulukan faktor karakter, dengan pertimbangan sisi kompetensi yang kurang akan diasah kemudian. “Karakater pun sebenarnya masih bisa diasah. Tapi pasti memakan waktu yang lebih lama dari pada mengembangkan kompetensi. Hal ini dikarenakan, masalah karakter menyangkut proses perkembangan pribadi sejak kecil. Meski begitu, bukan berarti perusahaan yang mementingkan sisi karakter lantas mau menerima pegawai dengan tingkat kompetensi yang sangat rendah, dimana setiap perusahaan harusnya mempunyai suatu model kompetensi yang menjadi patokan saat melakukan proses rekrutmen karyawan.

Sekarang mari kita mencoba menilai diri kita, sisi manakah yang kurangterasah, kompetensi ataukah karakter?. Kita memiliki waktu yang sangat luang untuk memperbaiki diri. Jika merasa sisi kompetensi Anda kurang,coba meminta assignment tambahan pada atasan, karena pemberian tugas tambahan bisa dibilang lebih efektif daripada sekedar mengikuti training. Selain itu, kita juga harus dapat terus menambah pengetahuan dan meningkatkan kecakapan, baik melalui media buku, seminar maupun internet. Anda juga jangan hanya terpaku untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan job description. Pahami juga segala hal lain yang berkaitan dengan perusahaan, seperti struktur organisasi, fungsi jabatan yang ada, sistem kerja, juga produk perusahaan atau layanan yang diberikan. Satu tambahan lagi, pelajari juga cara berkomunikasi yang efektif, metode mendelegasikan tugas, dan tingkatkan daya adaptasi Anda, baik terhadap pekerjaan maupun lingkungan perusahaan yang senantiasa berubah.

Dari segi karakter, Anda bisa mengasuh kepribadian dengan cara menanamkancara pikir yang positif, selalu berusaha untuk bersikap proaktif, dan tidak mudah terpengaruh hal – hal negatif yang ada di sekitar Anda. Cobalah untuk jadi agent of change atau pelaku perubahan. Ciptakan selalu perubahan yang positif di dunia kerja Anda, sambil tak lupa selalu mengembangkan diri. Dan kata kunci nya perbaiki selalu jiwa kepemimpinan Anda. Ingat, seorang pemimpin tak harus berposisi tinggi. Dia bisa dari seseorang yang bekerja sebagai customer service, supervisor bahkan operator.

   For Further Information, Please Contact Us!