Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

Menyusun Manajemen Keuangan Bagi Bisnis Anda

02 August 2018
Category: ACCOUNTING
Penulis:         Nathania Angela Lomban, S.E.
Menyusun Manajemen Keuangan Bagi Bisnis Anda

Dalam sebuah bisnis, kunci utama kestabilan dan kesuksesan usaha adalah manajemen keuangan. Tidak peduli seberapa besar atau kecil bisnis yang dijalankan, manajemen keuangan haruslah diterpkan dengan tegas. Dengan demikian, aliran dana dapat termonitor dengan baik dan meminimalisasi terjadinya kebocoran yang mengakibatkan kerugian. Menyusun manajemen keuangan pun bukan hal yang terlalu susah untuk dilakukan. Selama menjalankan prinsip-prinsip dasar seperti berikut ini.

    1.Menentukan Besarnya Profit yang Ingin Dicapai

    Saat menjalankan bisnis, direksi tidak dapat hanya menjalankannya tanpa menentukan besar target keuntungan yang ingin dicapai. Bila hanya menajlankan roda bisnis apa adanya. Apabila direksi hanya menjalankan hal itu saja, bisa-bisa justru tekor arena selalu mecapai defisit.

    Untuk itu, pastikan ebsarnya keuntungan yang diharapkan. Sebagai catatan, jangan berambisi untuk mencapai laba yang terlalu tinggi. Membuat rencana bertahap dari satu periode ke periode lain. Tidak lupa, direksi pun harus selalu melakukan evaluasi dari setiap periode yang telah ditentukan, baik target profit yang direncanakan telah tercapai atau belum.

    2.Membuat Rancangan Anggaran yang Detail

    Selain menentukan target, direksi juga harus cermat dalam memilih usaha yang dilakukan untuk mencapai apa yang sudah ditujukan. Usaa ini tentu akan melibatkan banyak biaya pengeluaran, baik yang bersifat berkala ataupun hanya sekali.

    Rencana penambahan modal untuk pengembangan bisnis, direksi harus mencari pembiayaan yang tepat. Salah satunya bisa dengan menggadaikan surat BPKB kendaraan bermotor untuk mendapatkan bantuan dana tunai maupun transfer.

    Maka dari itu, buatlah rencana anggaran yang detail terkait ussaha yang akan dilakukan. Dengan memiliki rancangan yang matang, risiko pengeluaran yang berlebihan akan dapat ditekan. Direksi harus selektif dalam melakukan perencanaan ini untuk benar-benar menentukan pengeluaran mana yang hanya akan menjadi cost dan mana yang akan memberikan benefit.

    3.Membuat Pembukuan yang Rapi

    Membuat rincian dana saja tidak cukup hanyak dengan mengandalkan kekuatan pikiran. Direksi memerlukan alat bantu yang akan mempermudah dalam melakukan pencatatan pembukuan. Alat bantu ini adalah neraca. Mulai dari pembukuan dalam bentuk buku konvesional maupun dalam bentuk digital yang lebih praktis. Semua dapat digunakan sesuai dengan kenyamanan dan kebutuhan perusahaan.

    Pembukuan yang dibuat oleh perusahaan harus memiliki alur yang jelas. Ikuti pedoman pembukuan yang baku untuk mempermudah pengecekan. Agar lebih aman, bila membutuhkan orang lainuntuk melakukannya, direksi dapat memilih orang yang detail, teliti, dan dapat dipercaya. Mengingat pentinganya peranan pembukuan, direksi memilih orang yang tepat untuk melakukan pekerjaan pencatatan ini.

    4.Mengelola Perputaran Kas

    Direksi sebaiknya tidak hanya berorientasi pada hasil yang didapat-dalam hal ini tidak lain adalah laba. Tidak jarang perusahaan yang secara nilai berhasil mencatatkan tingginya keuntungan yang diperoleh tetapi justru mengalami macet dan kesusahan dalam melakukan perputaran kas.

    Sebagai contoh, direksi boleh menerima keuntungan di akhir tahun. Namun begitu diperiksa, ternyata ada hambatan pada perputaran barang yang tersedia dan tidak sebanding besarnya dengan kredit yang direksi miliki. Hal ini tentu menajdi sebuah koreksi penting yang perlu segera diperbaiki. Direksi memerlukan patokan termin tertentu untuk menghabiskan sisa stok dan mencapai target yang baru.

    5.Mengawasi Kredit, Harta, dan Modal

    Dari pembukuan yang sudah dibuat, direksi juga akan lebih mudah untuk memantau bagian mana saja yang menjadi aset, dan kredit (hutang). Lakukan pengecekkan secara berkala terhadap persediaan yang ada di dalam gudang dan kondisinya, memeriksa piutang usaha, dan tagihan dari para supplier maupun vendor lainnya.

    Direksi tidak dapat menganggap remeh aktivitas yang satu ini. Jangan sampai akrena kelalaian yang dapat diantisipasi. Perusahaan justru membuat tagihan yang macet yang hanya akan menghambat perputaran dana usaha atau cash flow perusahaan.

    6.Memisahkan Urusan Pribadi dan Bisnis

    Bagian ini adalah salah satu dari yang terpenting dari cara mengelola manajemen keuangan bisnis, yaitu memisahkan urusan keuangan pribadi dan bisnis. Sekecil apapun usaha yang dilakukan, membuat batasan yang jelas antara kepentingan pribadi dan bisnis adalah mutlak.

    Salah satu cara paling mudah untuk memisahkan urusan pribadi dan bisnis adalah dengan tidak menjadikan akun rekening pribadi menjadi satu pintu dengan transaksi bisnis yang dilakukan. Sayangnya, masih banyak perusahaan atau direksi-terutama yang masih baru dan dalam masa penjajakan- yang menerapkan hal in karena dianggap remeh. Padahal dengan memiliki pintu keuangan sendiri, pengelolaan keuangan bisnis akan menjadi lebih mudah.

Enam cara menyusun manajemen keuangan bisnis di atas memang tergolong mudah, namun kerap kali dianggap remeh dan berdampak tidak sehat bagi kesehatan keuangan bisnis. Maka dari itu, enam cara diatas dapat dicoba dan dilakukan secara konsisten agar bisnis dapat terus berjalan dengan sehat dan mencapai hasil yang diinginkan.

   For Further Information, Please Contact Us!