Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

Membangun Kepercayaan Terhadap Profesi: Kunci Sukses Audit Internal Masa Depan

11 June 2018
Category: INTERNAL AUDIT
Penulis:         Putu Ayu Magisterina Dinajayani, S.E, M.S.A
Membangun Kepercayaan Terhadap Profesi: Kunci Sukses Audit Internal Masa Depan

Dewasa ini, peranan Fungsi Audit Internal mulai mengalami suatu perubahaan. Semula Fungsi Audit Internal hanya berfungsi untuk memberikan saran-saran perbaikan atas temuan audit. Namun saat ini, peranan itu bergeser pada bagaimana seorang Auditor Internal menjadi seorang yang dapat dipercaya oleh Auditee-nya. Kepercayaan tersebut tidak hanya semata untuk memberikan saran-saran perbaikan saja, melainkan juga pada bagaimana seorang Auditor Internal mampu untuk turut memikirkan keberlangsungan hidup perusahaan untuk masa datang. Untuk membangun suatu kepercayaan dalam Audit Internal, ada 4 pilar kepercayaan yang harus dimiliki, yaitu integritas, niat, kapasitas dan hasil. Dan untuk mendukung 4 pilar diatas, dibutuhkan 13 perilaku dalam membangun kepercayaan.

Untuk NIAT DAN INTEGRITAS ITU BERASAL DARI DALAM DIRI MANUSIA. Kejujuran itu sejak awal manusia lahir telah diberikan DNA untuk melakukan tindakan kejujuran, namun hal itu harus terus dilatih dan terlatih untuk bersikap jujur. Sama hal nya dengan niat, kalau seseorang tidak niat menjadi auditor internal, pilihannya adalah dia dimatikan oleh profesi karena tidak mau belajar dan berkembang atau dia mengundurkan diri dari profesi audit internal.

Ada 13 hal untuk membangun kepercayaan orang, antara lain:

    1.Tunjukkan hormat à pada dasarnya semua orang itu ingin diakui keberadaannya, tunjukkan kepedulianmu sbg seorang audit internal kepada auditee kita, tidak hanya sekedar menyalahkan tetapi peduli dalam perbaikan)

    2.Dengarkan dulu à dengarkan dulu keluhan atau kendala dari auditee, ketahuailah fakta yang terjadi, berikan pendapat atau nasihat yang relevan

    3.Bicara terus terang à Katakan sesungguhnya dengan cara yang tepat kepada auditee dan tidak menyinggung, dan seimbangkan ketika teman2 mengutarakan yang sesungguhnya dengan kondisi orang lain. Paham dengan kondisi dan perasaan orang sehingga dalam penyampaikan ke auditee dapat diterima dengan baik.

    4.Ciptakan Transparansi à setelah auditee menceritakan yang sebenarnya, lakukan verifikasi atau pengecekan kembali atas hal tersebut. Dan prinsipnya adalah keterbukaan. Kejujuran dan integritas

    5.Jaga komitmen à pastikan kepada auditee bahwa janji itu harus ditepati dan sebaliknya seorang auditor pun begitu, jangan membuat komitmen yang sulit untuk dilakukan teman2, karena itu dapat menghilangkan kepercayaan

    6.Perlihatkan kepercayaan à berikan penghargaan pada auditee yang memang memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaan

    7.Perbaiki kesalahan à jadikanlah auditee kita tidak hanya sekedar mengucapkan maaf ketika adanya kesalahan, namun juga berikan tindakan konstruktif untuk kedepannnya. Demikian pula dengan auditor

    8.Hadapi Kenyataan à Bilamana ada masalah dalam proses audit, akuilah keberadaan masalah tersebut dan berusaha atasi masalah yang ada. Jangan menghindari masalah, karena ketika dihindari, maka akan menumpuk2 dibelakang.

    9.Jelaskan harapan à jelaskan harapan dan kriteria pencapaian harapan itu secara jelas, ketika itu tidak tersampaikan dengan jelas, akan menyebabkan salah paham antara auditor dan auditee

    10.Tingkatkan diri à jadilah auditor yang mau berkembang, yang selalu belajar dari kesalahan2 yang terjadi, terbuka untuk menerima masukan dan harus selalui meningkatkan kualitasnya untuk selalu belajar dan update informasi, karena perkembangan di dunia ini berjalan begitu cepat.

    11.Berikan kepercayaan à dapat memberikan kepercayaan sesuai dengan kemampuan dan berikan pada yang yang pantas untuk dimandati hal tersebut, jangan salah sasaran karena juga dapat berakibat fatal

    12.Terapkan tanggung jawab à Pimpinan harus dapat bersikap tanggung jawab, tidak boleh sekedar menyalahkan anak buah. Berikan tanggung jawab kepada yang kompeten untuk diberikan tanggung jawab.

    13.Wujudkan hasil à berikan hasil yang nyata, hasil didasarkan pada kompetensi, tanggung jawab, kinerja seseorang.

Terakhir, ketika kita menjadi seorang auditor internal akan lebih sulit membangun dan mempertahankan kepercayaan seseorang dibandingkan memulihkan kepercayaan, karena membutuhkan upaya yang kuat dan keras untuk membangun dan mewujudkan kepercayaan itu kembali.

   For Further Information, Please Contact Us!