Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

How CSR Influence Reputational Value

07 June 2018
Category: MANAGEMENT SYSTEM
Penulis:         Stephanie Margareth Wiguna, S.E
How CSR Influence Reputational Value

Reputasi menjadi salah satu modal utama sebagai alat promosi sebuah usaha karena reputasi yang baik bukan saja menjadi sebuah media iklan yang efektif, namun juga kepercayaan publik dan konsumen kepada usaha yang dilakukan. Keberlangsungan bisnis sangat didukung oleh reputasi perusahaan dan kualitas produk yang baik. Konsep sustainability dilakukan perusahaan dengan cara menjaga lingkungan sehingga kebutuhan tersebut bisa dipenuhi bukan hanya dimasa sekarang, tetapi juga dimasa depan. Sustainability dilakukan meliputi beberapa faktor antara lain sosial, ekonomi dan lingkungan.

Reputasi sendiri diartikan sebagai citra, pendapat, gambaran secara umum yang ada di dalam benak seseorang. Reputasi adalah faktor penting dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, bisnis, komunitas online atau status sosial. Reputasi dapat dianggap sebagai salah satu komponen identitas sebagaimana didefinisikan oleh orang lain.

Saat ini gambaran tentang tanggung jawab sosial perusahaan atau dikenal sebagai CSR (Corporate Social Responsibility) menjadi salah satu isu yang semakin populer. Karena itu banyak pula para penggelut dunia usaha dan pihak-pihak terkait mulai merespon wacana ini, tidak sekedar hanya mengikuti tren tanpa memahami esensi dan manfaatnya.

Program CSR merupakan salah satu sarana investasi untuk pertumbuhan dan keberlanjutan (sustainability) perusahaan. Program CSR merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung terciptanya pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Namun perlu dipertanyakan juga apakah saat memperoleh keuntungan, perusahaan memiliki komitmen moral untuk mendistribusi keuntungannya tersebut dalam membangun masyarakat lokal.

Penerapan program CSR merupakan salah satu bentuk implementasi dari konsep tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG), dengan adanya CSR maka diharapkan agar para pelaku bisnis mempunyai tujuan yang bisa dijadikan rujukan dengan mengatur hubungan kepentingan pemangku kepentingan (stakeholders) yang dapat dipenuhi secara proporsional.

Konsep CSR mencakup berbagai kegiatan dan tujuannya adalah untuk mengembangkan masyarakat secara produktif, serta melibatkan masyarakat di dalam dan di luar perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Meskipun perusahaan mungkin hanya memberikan kontribusi sosial yang kecil kepada masyarakat, namun diharapkan mampu mengembangkan dan membangun masyarakat dari berbagai bidang.

Kegiatan CSR merupakan salah satu kegiatan penting sebagai upaya untuk meningkatkan reputasi perusahaan, yang akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan konsumen maupun mitra bisnis perusahaan tersebut.

Perusahaan yang memiliki reputasi baik di masyarakat, umumnya memperoleh enam hal, yaitu:

    1.Memiliki hubungan yang baik dengan para pemuka masyarakat

    2.Memiliki hubungan positif dengan pemerintah setempat

    3.Risiko krisis yang lebih kecil

    4.Menimbulkan rasa kebanggaan dalam organisasi

    5.Dapat saling pengertian antara internal maupun eksternal

    6.Meningkatkan kesetiaan para staf perusahaan

Salah satu cara agar perusahaan dapat memiliki reputasi baik di masyarakat, yakni dengan mengembangkan tanggung jawab sosial di tengah masyarakat. Terdapat tiga alasan penting mengapa perusahaan harus merespon dan mengembangkan tanggung jawab sosial sejalan dengan operasi usahanya, yaitu:

Pertama, perusahaan merupakan bagian dari masyarakat sehingga perlu disadari bahwa mereka beroperasi dalam suatu tatanan lingkungan masyarakat. Kegiatan sosial ini berfungsi sebagai kompensasi atau upaya timbal balik atas penguasaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi oleh perusahaan yang kadang bersifat ekspansif dan ekploratif, di samping sebagai kompensasi sosial karena timbulnya ketidaknyamanan (discomfort) pada masyarakat. Sehingga diperlukan implementasi CSR sebagai bentuk dari kepedulian masyarakat global terhadap produk yang ramah lingkungan dan diproduksi dengan memperhatikan kaidah-kaidah sosial.

Kedua, kalangan bisnis dan masyarakat sebaiknya bersimbiosis mutualisme dimana untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat maka perusahaan juga harus memberikan kontibusi positif kepada masyarakat, sehingga bisa tercipta hubungan yang harmonis dan mengangkat citra dan performa perusahaan. Karena perusahaan harus menyadari bahwa tanggung jawabnya bukan hanya sekedar kegiatan ekonomi untuk menciptakan keuntungan demi kelangsungan bisnisnya, melainkan juga tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Ketiga, kegiatan tanggung jawab sosial merupakan salah satu cara untuk meredam dan menghindari konflik sosial. Karena potensi konflik dapat muncul dari operasional perusahaan ataupun akibat kesenjangan struktural dan ekonomis yang timbul antara masyarakat dengan perusahaan.

Di dalam News Of PERHUMAS (2004) disebutkan bahwa bagi suatu perusahaan, reputasi merupakan aset yang paling utama dan tak ternilai harganya sehingga perlu upaya, daya dan biaya digunakan untuk memperolehnya.

Gambar di atas menunjukkan beberapa aspek yang merupakan unsur pembentuk reputasi perusahaan, yaitu:

    1.Kemampuan finansial

    2.Mutu produk dan pelayanan yang fokus pada pelanggan

    3.Inovasi dan fleksibel

    4.Strategi dan kepemimpinan termasuk pengelolaan sumber daya manusia (SDM) di perusahaan

    5.Integritas dan transparan

    6.Tanggung jawab sosial, termasuk tanggung jawab terhadap lingkungan dan penegakan GCG.

Berdasarkan prinsip GCG, maka untuk meningkatkan reputasi sebagai salah satu penunjang investasi perusahaan di masa depan. Perusahaan perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

    1.Adil terhadap seluruh stakeholders (tidak hanya kepada shareholders)

    2.Proaktif dimana dapat berperan sebagai agent of change dalam pemberdayaan masyarakat. Agent of change adalah orang-orang yang bertindak sebagai pemicu terjadinya sebuah perubahan.

    3.Efisien dalam mengontrol biaya, sehingga tidak muncul pengeluaran biaya yang sia-sia terutama untuk penyelesaian masalah yang timbul dengan stakeholders fokus di sekitar daerah operasi.

Perusahaan juga dapat bekerja sama dengan pihak professional untuk memperoleh tips dan trik untuk meningkatkan reputasi atau nilai dari perusahaan.

   For Further Information, Please Contact Us!